sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPU minta MUI tenteramkan kondisi politik jelang pemilu

MUI diperlukan untuk meredam panasnya tensi politik Indonesia menjelang Pemilu.

Armidis
Armidis Rabu, 13 Feb 2019 15:41 WIB
KPU minta MUI tenteramkan kondisi politik jelang pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menenteramkan kondisi politik Indonesia saat ini menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019. Hal tersebut diperlukan untuk meredam panasnya tensi politik saat ini yang sangat rentan dan mudah dipicu ketegangan yang akhirnya berujung pada konflik.

Komisioner KPU, Ilham Saputra, mengatakan pihaknya berharap penyelenggaraan Pemilu 2019 bisa berjalan dengan baik. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai lembaga termasuk MUI untuk mewujudkan pemilu yang demokratis. 

“Kita ingin ustaz berperan melakukan sosialisasi, bahwa pemilu sebagai sarana bagi rakyat untuk memilih, tak boleh curang dan harus memilih,” kata Ilham dalam rapat pleno Dewan Pertimbangan MUI yang ke-35 di Jakarta pada Rabu (13/1).

Hal yang sama diungkapkan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muchammad Afifuddin. Afif melihat, keterlibatan lembaga seperti MUI paling efektif untuk menentramkan kondisi politik menjelang Pemilu 2019.

“Apalagi isu politik sangat rentan, mudah memicu ketegangan antar kelompok masyarakat. Masyarakat masih mudah dibenturkan lewat Informasi hoaks,” ujar Afifuddin.

Afifuddin menjelaskan, tugas Bawaslu sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu perlu dibantu oleh lembaga keagamaan. Menurutnya, MUI merupakan lembaga keagamaan yang bisa diandalkan karena memiliki cukup pengaruh kepada masyarakat.

"Peran petugas agama sangat penting. Makanya kami melibatkan termasuk MUI. Kalau menyuruh itu ulama untuk mendaftar ke kantor, kalau belum terdaftar akan beda hasilnya. Kalau ulama yang ngomong ini lebih didengar oleh masyarakat," ucap Afif.

Adapun Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo,mengingatkan demi menjaga kemanan dan kualitas demokrasi, para kontestan yang bersaing dalam pemilu bisa menggunakan cara-cara kampanye yang baik, tidak menebar fitnah, kebencian dan permusuhan yang bisa membuat masyarakat terbelah.  

Sponsored

"Kami menaruh harapan kepada semua kontestan pemilu dari mulai calon presiden dan calon wakil presiden, para calon anggota legislatif dan partai politik harus mengutamakan kualitas demokrasi, meski persaingan semakin sengit. Kualitas demokrasi harus tetap dijaga," kata Bambang.

Karena itu, Bambang mengajak masyarakat membangun kampanye yang mengedukasi rakyat, mencerahkan, dan membangun optimisme bagi masa depan Indonesia.

"Pemilu adalah kontestasi politik untuk memperbaiki segera perikehidupan bangsa dan harus menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan lompatan untuk mempercepat kemajuan," ujar Bambang.

Berita Lainnya
×
tekid