sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kubu Prabowo tak persoalkan moderator nyinyir

Hingga kini, KPU masih menggelar rapat koordinasi bersama tim masing-masing paslon membahas nama calon moderator.

Rakhmad Hidayatulloh Permana
Rakhmad Hidayatulloh Permana Jumat, 28 Des 2018 15:41 WIB
Kubu  Prabowo tak persoalkan moderator nyinyir

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tak memersoalkan nama-nama jurnalis dan praktisi yang diusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai moderator debat capres-cawapres. 

"Misalnya CNN yang mengusulkan Alvito kami setuju, Kompas Rossi tadi, TVone Karni Ilyas, bahkan Metro yang kami boikot itu pun mengusulkan orang karena mereka akan jadi tuan rumah penyelenggara debat ini. Mereka mengusulkan siapa, kami tidak ada masalah," katanya di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (28/12). 

Dahnil menambahkan, calon moderator yang kerap nyinyir ke kubu Prabowo pun bakal diterima tim BPN. Asalkan, stasiun televisi yang mengusulkan merupakan penyiar debat resmi yang ditetapkan KPU. 

"Misalnya nih Net (TV) siapa. Misalnya ada Larissa, agak nyinyir ke Pak Prabowo, ya enggak apa apa. Pokoknya usulan dari teman-teman media. Itu prinsipnya," ujar Dahnil. 

Lebih jauh, Dahnil mengatakan, setiap media pastinya mengetahui kapasitas masing-masing calon moderator. Namun, siapa pun yang terpilih sebagai moderator harus patuh terhadap aturan yang diberlakukan KPU dan disepakati tim sukses masing-masing paslon. 

"Ya inikan debat tentu ada aturanya, aturanya sudah dibuat dengan baik, percaya dengan teman-teman media, merekomendasikan orang-orang yang dianggap sangat profesional dari medianya masing," tandasnya. 

Hingga kini, KPU masih menggelar rapat koordinasi bersama tim sukses masing-masing paslon untuk menentukan calon moderator di lima debat capres-cawapres. 

Dalam rapat koordinasi sebelumnya, setidaknya ada enam nama dari kalangan jurnalis dan praktisi media yang mencuat sebagai calon moderator, yakni Najwa Shihab, Ira Koesno, Bayu Sutiyono, Tomi Cokro, Alfito Deannova, dan Prabu Revolusi. 

Sponsored


 

Berita Lainnya
×
tekid