Luhut Pandjaitan: Soal pilpres tunggu 5 tahun, baru tempur lagi
Perdebatan soal pilihan presiden telah usai. Saat ini yang terpenting adalah merawat kebersamaan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dinamika pada pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang baru saja berlalu tak perlu diingat lagi. Menurutnya, pilihannya bagi masyarakat saat ini hanya dua, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Ideologi Pancasila.
“Pilpres sudah lewat tidak usah di ingat-ingat lagi. Saya sudah bilang ke dua pihak sudah cukup. Nanti, tunggu 5 tahun lagi, baru tempur lagi,” kata Luhut dalam pidato pembukaan acara Halal Bihalal di kantornya Jakarta pada Selasa, (11/6).
Menurut Luhut, perdebatan soal pilihan presiden telah usai. Yang terpenting saat ini adalah merawat kebersamaan antarmasyarakat Indonesia yang diketahui banyak memiliki perbedaan dari mulai agama, suku, budaya dan ras.
“Kita jadikan halal bihalal ini sebagai refleksi bersama untuk sama-sama merawat kebersamaan dengan perbedaan kita, indonesi negara yang besar, negara kepulauan terbesar di dunia dengan berbagai macam suku, budaya, dan agama dan kita hebatnya hidup secara berdampingan,” ucap Luhut.
Karena perbedaan itulah, Luhut menekankan pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk saling bersikap toleran di antara sesama. Namun demikian, toleransi itu tanpa harus mengorbankan akidah dan keyakinan masing-masing individu.
“Kita harus bisa menjalin toleransi dengan baik tanpa mengorbankan akidah kita masing-masing" ucapnya.
Acara Halal Bihalal ini dihadiri oleh sejumlah jajaran pejabat kementerian di antaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan 1, deputi, staf khusus, kepala biro umum, pejabat pengawas administrasi dan yang lainnya.