sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ma'ruf Amin ingin rekonsiliasi sebelum pengumuman KPU

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyarankan sebaiknya rekonsiliasi atau upaya memulihkan hubungan persahabatan sebelum pengumuman KPU.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 22 Apr 2019 23:50 WIB
Ma'ruf Amin ingin rekonsiliasi sebelum pengumuman KPU

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyarankan sebaiknya rekonsiliasi atau upaya memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula dilakukan sebelum pengumuman real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Kalau rekonsiliasi sebaiknya lebih bagus sebelum pengumuman KPU. Kita harus utuh lagi, bersatu lagi, demi kepentingan bangsa. Saya kira itu membangun rekonsiliasi bangsa," tutur Ma'ruf Amin dalam acara silaturahmi dengan cawapres Ma'ruf Amin di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

Menurut Ma'ruf Amin, perbedaan menjelang maupun sesuai Pilpres seharusnya dituntaskan agar keutuhan bangsa dan negara tetap terjaga. 

Ia menjelaskan, bahwa Pilpres sebagai ajang pemilihan pemimpin negara yang terbaik, memang sudah semestinya diserahkan kepada rakyat.

Oleh karena itu, kata Ma'ruf Amin, sebaiknya semua pihak menghormati keputusan KPU dan menerima hasil pemilihan umum yang merupakan pilihan rakyat. 

"Yang penting kita semua siap menerima hasil itu, seperti janji waktu awal bahwa kita siap untuk menerima apapun hasilnya," ujar Ma'ruf Amin. 

Ma'ruf Amin menegaskan perlunya kesadaran akan penerimaan hasil pemilu dan upaya rekonsiliasi demi mengukuhkan kembali keutuhan bangsa. 

"Keutuhan bangsa harus kita utamakan, daripada kepentingan pihak-pihak tertentu. Karena negara bangsa ini harus kita nomor satukan, dan kita jaga keutuhannya," kata Ma'ruf Amin. 

Sponsored

Ia pun berharap, pemilu serentak 2019 ini masih sama seperti Pilpres sebelum-sebelumnya, yang mana setelah selesai tetap rukun kembali. 

Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, bahwa rekonsiliasi dalam mewujudkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan tertuang dalam musyawarah nasional (munas) NU di Banjar, Jawa Barat. 

Yang paling penting, kata Said, adalah mengawal, merawat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia dengan semangat ukhuwah wathaniyah yang tanpa memandang perbedaan. 

"Siapapun, selama lahir di Indonesia, maka saudara kita semua, tidak ada musuh, semua saudara NU. Persaudaraan sebangsa, senegara dan setanah air, yang melintasi budaya, lintas agama, lintas partai politik, dan lintas suku," kata Said. 

Berita Lainnya
×
tekid