sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ma’ruf Amin sempat berpikir suara NU bakal pecah di Pilpres 2019

Maruf Amin merasa berterima kasih kepada warga NU.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 29 Apr 2019 02:05 WIB
Ma’ruf Amin sempat berpikir suara NU bakal pecah di Pilpres 2019

Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, merasa perlu berterima kasih kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) khsusnya di wilayah Jawa Timur. Sebab, berkat masyarakat Nahdliyin di Jatim, paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin memenangi Pemilu 2019, setidaknya versi hitung cepat atau quick count.

“Kemenangan pasangan calon nomor urut 01 di Pilpres 2019 ditentukan dari warga NU, khususnya di wilayah Jawa Timur, selain Jawa Tengah dan Yogyakarta," katanya saat bersilaturahim di Kantor Perwakilan Wilayah NU Jawa Timur, Jalan Masjid Al Akbar Timur Surabaya.

Menurut dia, warga NU solid mendukungnya di Pilpres 2019. Padahal, semula ia sempat khawatir suara NU terpecah di Pilpres 2019. Namun ternyata, warga NU struktural mau pun kultural solid mendukung pasangan nomor urut 01. "Saya berterima kasih kepada warga NU," ujarnya.

Pasangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 ini secara khusus menyebut warga Jawa Timur berkontribusi besar atas kemenangannya karena menyumbang suara sebesar 68%.

"Pada Pilpres 2014 lalu, Pak Jokowi memperoleh suara 52% dari warga Jawa Timur. Sekarang lebih tinggi lagi, mencapai 68%," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu mengungkapkan pemilihan dirinya untuk berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 merupakan penghargaan yang tak ternilai bagi organisasi NU.

"Saya diajak untuk menjadi pemimpin nasional. Biasanya peran ulama ditaruh di belakang, bagian 'amin'. Namanya di hilir. Sekarang peran ulama ditarik ke hulu," tuturnya.

Ma'ruf menyebutnya sebagai "hulunisasi" peran ulama. Ulama diajak berperan mulai dari "Audubillahiminasyaitonirrojim, bismillahirrohmanirrohim", hingga "waladdolin".

Sponsored

"Ternyata NU bisa membuktikan, kalau diajak menjadi pemimpin nasional bisa memperoleh kemenangan. Saya berharap ke depan ada ulama NU yang menjadi presiden," ucapnya.

Amin menegaskan, kemenangan yang diraih sekarang masih sebatas dari penghitungan cepat atau quick count oleh sejumlah lembaga survei. Untuk itu Ma'ruf Amin mengajak segenap warga NU untuk terus mengawal perolehan suara yang telah diraihnya hingga secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid