sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ma'ruf: Saya bukan alat!

Jokowi tak mungkin menggunakan seorang kyai sebagai alat politik.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Kamis, 14 Feb 2019 15:46 WIB
Ma'ruf: Saya bukan alat!

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin gerah kerap disebut sebagai senjata elektoral bagi petahana untuk menepis label anti-Islam. Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu menegaskan dirinya bukan sekadar alat dalam kontestasi politik lima tahunan. 

"Katanya Ma'ruf Amin hanya menjadi alat saja. Memangnya saya ini pacul apa? Yang jadi alat kan pacul. Saya ini (mantan) Rais Aam, Ketua Umum MUI. Masak jadi pacul?" kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan HUT ke-93 Nahdlatul Ulama di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2). 

Di hadapan ribuan warga NU, ulama berusia 72 tahun itu mengatakan, Jokowi tidak mungkin menjadikan seorang kiai sebagai alat demi memenangkan pilpres saja. Menurut dia, yang mengembuskan isu Ma'ruf sekadar alat politik ialah pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana.  

"Itu tukang bikin was-was, masak dijadikan alat. Masak Pak Jokowi serendah itu? Kiai dijadikan alat, namanya menghina Pak Jokowi itu, ente jangan sembarangan ngomong. Tapi, kalau dijadikan alat untuk membangun kemashlahatan dan membuat Indonesia maju, tentu saya siap," cetus Ma'ruf. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan kehadiran Ma'ruf sebagai pendamping Jokowi membuat warga NU solid di barisan pendukung paslon nomor urut 01. 

Menurut Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, sekitar 98% kader NU bakal memilih Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. "Alhamdulillah hasil survei internal kami 98% warga NU memilih Kiai Ma'ruf Amin di dalam persiapan Pilpres 2019," ujarnya. 

Diperhitungkan

Ketua tim sukses Prabowo-Sandi di Banten, Desmond Mahesa keberadaan Ma'ruf sebagai pendamping Jokowi menghadirkan tantangan tersendiri bagi kubunya. Sebagai putra daerah, kehadiran Ma'ruf potensial mengubah peta politik Banten pada Pilpres 2019. 

Sponsored

Banten dikenal sebagai basis pemilih Prabowo. Di Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah telak. Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraup 57% suara sedangkan Jokowi-JK hanya 42,9% suara. 

"Pasti ditingkatkan dong (usahanya). Dulu enggak ada tantangan karena cawapresnya dari Sulawesi Selatan. Sekarang dari Banten ya tentunya kita bisa mempertahankan saja sudah luar biasa," kata Desmond dalam sebuah diskusi di Serang, Banten, Kamis (14/2)

Namun demikian, Desmond mengatakan, pihaknya sudah melancarkan sejumlah strategi untuk mempertahankan basis suara Prabowo. "Ke depan yang paling harus kita lakukan menjembatani yang suka Prabowo dan menjelaskan apa yang belum jelas," katanya.

Politikus PDI-Perjuangan Mulyadi Jayabaya mengajak warga Banten memilih Jokowi-Ma'ruf. "Saya hanya melihat kinerja Pak Jokowi. Gimana Pak Jokowi sudah bekerja empat tahun dan untuk Banten juga terasa. Kita juga patut menghargai Pak Kyai Ma'ruf Amin selaku warga Banten," ujarnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid