sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Memilah lembaga survei abal-abal dan kredibel

Survei bertujuan untuk memberikan informasi dan pendidikan politik kepada masyarakat.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 04 Feb 2019 19:32 WIB
Memilah lembaga survei abal-abal dan kredibel

Menyoal pendanaan

Emrus menekankan, guna menjaga independensi hasil riset sehingga bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, lembaga survei harus sudah terbebas dari sumber pendanaan pihak ketiga.

“Lembaga survei yang bagus adalah lembaga survei yang sudah mapan secara pembiayaan. Sehingga hasil surveinya objektif, bebas kepentingan, dan mereka bekerja untuk kaidah-kaidah akademik,” kata Emrus.

Alih-alih menyadari tak ada lembaga survei yang ideal seperti yang dia bayangkan, Emrus mengatakan, setidaknya bila lembaga survei itu menerima dana dari pihak ketiga, publik perlu mengetahui dengan mencantumkan pendana di rilis laporan surveinya.

“Agar tidak ada dusta di antara kita,” ujar dosen politik ini.

Sedangkan Fadli Ramadhanil berpandangan, tak masalah jika lembaga survei mendapatkan pendanaan dari salah satu pihak. Asalkan sumber dananya disebutkan, dan survei tetap dilakukan dengan metodologi ilmiah yang jujur.

Direktur Eksekutif Sindikasi Survei Indonesia (SSI) Johny Elgran memaparkan hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (3/1). (Antara Foto).

Senada dengan Fadli, menurut Hendri Satrio, sebuah hal yang wajar saat lembaga survei dapat dana dari pihak tertentu, untuk riset yang dilakukannya. Sebab, melakukan riset butuh biaya yang tak sedikit.

Sponsored

“Tinggal kembali lagi lihat metodenya (baik),” katanya.

Arya Fernandes mengatakan, lembaga survei bukanlah lembaga amal, yang melakukan survei secara cuma-cuma. Mereka menyediakan jasa. Jadi, kata dia, tak masalah kalau menerima dana dari salah satu pihak.

“Jika mereka melakukan survei untuk memenangkan salah satu pihak tanpa metodologi riset yang benar dan sumber pendanaan yang tidak transparan, akan mempertaruhkan kredibilitas dari lembaga survei itu sendiri,” katanya.

Metodologi bisa dipertanggung jawabkan merupakan salah satu ciri lembaga survei kredibel.

Namun, jika dilihat pengaruh hasil survei bagi publik, Arya mengatakan, hasil survei tak terlalu berpengaruh. Menurutnya, yang paling merasakan manfaat dari hasil survei tersebut adalah kalangan elite, yakni politikus.

“Masyarakat, kalau saya lihat dari publikasi hasil riset selama ini, memilih lebih ke program-program atau kebijakan, karakter personal kandidat, atau faktor sosiologis karena satu daerah,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid