NU siap kawal pemilu

 Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berharap Pemilu 2019 berjalan lancar dan damai. Demi memastikan kelancaran pemilu, Said Aqil meminta segenap warga NU mengawal proses penyelenggaraan pemilu hingga pencoblosan. 

"Dalam menyosong pemilu yang akan datang, baik itu pilpres maupun pileg, mari NU menyukseskan pemilu itu dengan damai, aman, nyaman, dan santai. Bila perlu habis nyoblos, dangdutan," ujar Said Aqil dalam sambutannya di perayaan hari lahir (Harlah) NU ke-93 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. 

Ribuan anggota NU hadir dalam acara tersebut. Didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyempatkan diri untuk hadir di ajang konsolidasi menjelang 1 abad NU itu. 

Pada kesempatan itu, Said Aqil juga mengajak seluruh pengurus PBNU dan kader NU yang hadir untuk mendoakan agar pasangan Jokowi-Ma'ruf memenangi Pilpres 2019. 

"Bukan kampanye. Mudah-mudahan Bapak Insyinyur Haji Jokowi diberikan kekuatan lahir batin oleh Allah, diberi petunjuk oleh Allah sehingga mendapatkan kemenangan dan kesukseskan. Ini mendoakan, bukan kampanye," ujar Said Aqil.

Dalam pidatonya, Said Aqil juga menuturkan kisah-kisah perjuangan para ulama NU di era pergolakan menuju kemerdekaan Indonesia. Ia berharap kader-kader NU meneladani perjuangan mereka. 

"Kiai Hamid Rusdi dari Malang, dimutilasi oleh Jepang. Kiai Ilyas dari Lumajang juga diberondong oleh Jepang karena menolak perintah Jepang. Itulah pengorbanan para ulama NU yang pertahankan pemerintahan Indonesia," tuturnya. 

Pada kesempatan itu, Said Aqil pun menyinggung munculnya kelompok-kelompok ormas yang ingin mengganti NKRI. "Eh, tiba-tiba ada orang yang muncul bilang khilafah. Ini piye ini? Enggak ikut berjuang, enggak ikut keringat, tiba-tiba khilafah. Kualat itu teh," ujar dia.