sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Partai Nasdem pilih menomorduakan kadernya di Pemilu 2019

Partai Nasdem akan totalitas dan lebih mementingkan kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Sabtu, 02 Mar 2019 19:35 WIB
Partai Nasdem pilih menomorduakan kadernya di Pemilu 2019

Partai Nasional Demokrat atau Nasdem bakal menomorduakan kadernya yang maju menjadi calon legislatif pada pemilihan umum atau Pemilu 2019. Pasalnya, sebagai partai koalisi petahana, Nasdem memilih menomorsatukan Joko Widodo- Ma’ruf Amin dalam mengkampanyekan di pemilihan presiden atau Pilpres 2019.

Hal tersebut dikatkan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Dalam sebuah pernyataan, dia menegaskan partainya akan totalitas dan lebih mementingkan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, baru kemudian kemenangan calon legislatif.

Saat ini, kata Paloh, hampir seluruh parpol lebih mementingkan kemenangan calegnya, ketimbang presiden dan wakil presiden yang diusungnya. Alasannya, para parpol tersebut ingin lolos ingin memiliki fraksi di DPR. Karena itu, mereka akan mengerahkan segala upaya untuk mengejar syarat ambang batas parlemen sebesar 4%. 

“Kalau kita berbeda. Kita katakan di Nasdem justru calon presidennya lebih penting daripada calon legislatifnya," kata Paloh dalam memberikan pengarahan internal kepada caleg DPRD Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo, di Kota Muara Bungo, Jambi, pada Sabtu, (2/3).

Pemilik dan pendiri MetroTV ini menegaskan, pihaknya bertekad dengan seluruh daya upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk memberikan dukungan secara total dan memenangkan calon presidennya.

Dalam kesempatan ini, Paloh juga mengingatkan kepada para kadernya terkait dua target Partai Nasdem pada 17 April 2019. Itu di antaranya memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres dan memperoleh minimal 100 kursi DPR RI di Pileg.

“Tentu timbul pertanyaan kenapa capresnya lebih penting. Itu kalau disuruh memilih. Tapi pilihan utama kita ya jelaslah, kita ingin capres kita terpilih, kita juga ingin caleg-caleg kita juga terpilih. Sudah jelas," katanya.

Paloh mengungkapkan partainya lebih memilih memfokuskan dukungan kepada capres-cawapres ketimbang caleg karena sistem konstitusi Indonesia. Diketahui. Indonesia merupakan negara dengan  bentuk sistem ketatanegaraan presidensial.

Sponsored

"Pemerintahan dengan sistem presidensial. Presiden sekaligus sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Maka, seluruh persoalan kehidupan kebangsaan kita amat sangat bertumpu pada kebijakan atas putusan yang diambil oleh seorang kepala negara dan kepala pemerintahan," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini bangsa dan negara masih memerlukan upaya-upaya untuk melakukan restorasi, penguatan atas seluruh aspek kehidupan kebangsaan yang dimiliki. Hal inilah yang merupakan bagian dari komitmen visi dan misi partai, sehingga diperlukan kepala pemerintahan yang sejalan Nasdem.

"Kita percaya orang yang tepat untuk melaksanakan itu adalah Jokowi. Ini alasan kenapa kita lebih mementingkan terpilihnya kembali Jokowi ketimbang eskalasi kenaikan kursi caleg," ujar Paloh.

Berita Lainnya
×
tekid