Peluang Prabowo menang di Jateng
Pemindahan posko kemenangan tim Prabowo ke Jateng karena melihat peluang mendapatkan suara.
Akhir pekan lalu calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan bakal memindahkan markas kemenangan ke Jawa Tengah per Januari 2019. Alasannya, Jateng merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) meyakini apabila mampu memenangkan Jateng, maka diyakini mampu meraih kemenangan secara nasional. Gongnya adalah hasil pemilihan Gubernur Jateng 2018 mampu meraup suara sebesar 41,23% untuk pasangan Sudirman Said yang berlaga di Jateng.
Meski kalah dari pesaingnya Ganjar, namun fakta yang menarik adalah hasil dari lembaga survei yang sebelumnya merilis kalau kemenangan Ganjar Pranowo- Taj Yasin bisa mencapai 60%, tapi rupanya selisih suara tipis dari Sudirman yang diusung Gerindra.
Makanya, BPN percaya diri apabila modal tersebut terus dijaga dan dipertahankan diyakini mampu pula mengantarkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro menjelaskan, pemindahan posko ke Jateng sesungguhnya hal yang biasa dan tidak perlu dikomentari terlalu serius. Ia bahkan menyebut komentar KH Ma'ruf Amin yang menyebut tidak mudah mengambil suara di Jateng, sebagai tanda kepanikan.
"Mereka panik dan selalu memakai kacamata yang negatif kepada kami. Hanya saja memang perlu diketahui Jateng menjadi pilihan kami selain karena efesiensi tim, juga melihat peluang untuk mendapatkan suara sangatlah besar di Jateng. Banyak permintaan dari tokoh-tokoh Jateng untuk tim kami beraktivitas di sana," terang Nizar kepada Alinea.id.