Pengamat kritik rencana TKN maksimalkan peran kiai

Kurang dari sebulan pemilihan presiden, Tim Kampanye Nasional (TKN) terus memanaskan mesin politiknya. TKN memilih untuk memaksimalkan peran kiai di daerah untuk mendongkrak perolehan suara, namun usaha tersebut justru dinilai tidak akan maksimal. 

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto menilai cara tersebut adalah cara lama yang belum tentu akan efektif. Strategi September pada tahun lalu pernah diupayakan oleh TKN namun hasilnya tidaklah signifikan, sebaliknya tim yang dinilai efektif untuk berkampanye berasal dari kalangan pemilih muda. 

"Kalangan pemilih muda jumlahnya lebih dominan. Seharusnya model kampanye kreatif dilakukan karena lebih efektif untuk mendulang suara dari kelompok ini," kata Arif kepada Alinea.id, Senin (25/3). 

Lagipula, penggunaan isu etis juga bisa menggaet kelompok yang masih skeptis. Isu etis yang dimaksud adalah kesetaraan dan keberagaman yang dapat meningkatkan keterikatan kelompok yang cenderung skeptis dengan lembaga-lembaga politik tersebut. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut TKN akan mengaktifkan kiai kembali yang selama ini disebut cenderung pasif. Menurut Cak Imin, melibatkan kiai akan menguatkan kultur-kultur kebangsaan.