sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertemuan Jokowi dan Prabowo jangan hanya menghibur rakyat

Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo jangan hanya sebatas untuk menenangkan masyarakat saja.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 31 Mei 2019 18:20 WIB
Pertemuan Jokowi dan Prabowo jangan hanya menghibur rakyat

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mendorong ada pertemuan antara calon presiden petahana Joko Widodo dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut dinilai perlu untuk mendinginkan suasana politik setelah Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Fahri meminta, pertemuan Jokowi dan Prabowo jangan hanya untuk menenangkan masyarakat. Pertemuan harus menuntaskan akar masalah yang membelit keduanya. Jika pertemuan keduanya hanya sebatas menenangkan masyarakat, dikhawatirkan akan ada gesekan di masyarakat yang bisa muncul kembali suatu saat nanti. 

“Jadi, jangan ada yang mengganjal di masyarakat. Harus menyelesaikan masalah dong, karena yang benturan itu di bawah. Kalau elite enak, usai debat ketawa. Masalahnya di bawah itu tak selesai. Ini masalahnya akan menjalar kalau tak diselesaikan,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (30/5).

Untuk menyelesaikan masalah keduanya, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, baik Jokowi maupun Prabowo harus menunjukkan jiwa kenegarawanannya. Sebab, penyelesaian masalah ini hanya bisa terwujud jika keduanya menunjukkan sikapnya itu.

“Kalau tak negarawan susah ketemu. Kalau tak negarawan, orientasi ini cuma mau menghibur orang, bukan mau menyelesaikan masalah. Padahal, kita butuhnya penyelesaian masalah,” katanya.

Lebih lanjut, Fahri mengingatkan kepada Jokowi dan Prabowo untuk tidak meremehkan kondisi polarisasi yang ada di masyarakat saat ini. Bukan tak mungkin, menurut Fahri, potensi terjadinya pertikaian masih bisa terjadi.

"Jangan main-main. Rakyat itu kalau sudah memakai perasaannya dan tak pakai akalnya, rusak semua. Makanya ini  pemimpin jangan menganggap remeh soal mengelola bangsa sebesar ini,” kata Fahri.

“Jangan main-main, nanti masyarakat kalau tak pakai akal lagi, sudah mulai pakai kekerasaan itu sulit dikembalikan dan itu tak boleh dibiarkan. Jadi, lagi-lagi pertemuan itu untuk menghibur orang atau untuk menyelesaikan masalah," katanya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid