sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PPP targetkan dukungan 80 persen

Besarnya jumlah 'pembelot' di kubu PPP karena terpengaruh efek Pilpres 2014.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Kamis, 24 Jan 2019 17:02 WIB
PPP targetkan dukungan 80 persen

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang 'menetapkan' PPP sebagai parpol di barisan petahana yang konstituennya paling banyak membelot ke kubu Prabowo-Sandi (split-ticket voters). 

Menurut Arsul, hal itu terbilang wajar. Pasalnya, PPP tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di Pilpres 2014 lalu. KMP merupakan gabungan parpol yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta. Meskipun kalah di Pilpres 2014, KMP tidak serta merta bubar dan sukses menempatkan kader-kadernya di posisi kunci di DPR RI. 

"Jadi kalau dikatakan masih tinggi, wajar saja. Terutama untuk PPP dan Golkar karena memang ada shifting position dari yang awalnya ke Pak Prabowo lalu kemudian kepada Pak Jokowi," ujarnya di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/1).

Dalam survei yang dirilis Rabu (23/1) lalu itu, IPI menemukan para 'pembelot' yang mendukung pasangan Prabowo-Ma'ruf di PPP jumlahnya mencapai 43,2%. Konstituen PPP yang segaris dengan arah kebijakan partai mendukung Jokowi-Ma'ruf sebanyak 53,7%. 

Untuk mengurangi jumlah para pembelot ini, Arsul mengatakan, PPP tak tinggal diam. Selama beberapa pekan terakhir, Ketua Umum PPP Rommahurmuziy sibuk berkeliling ke daerah-daerah basis PPP untuk menyuarakan kebijakan partai. 

"Karena Pak Romy enggak nyaleg, dia bisa ke mana-mana. Kemarin, sepanjang seminggu terakhir (Romy) ada di Sulawesi dan dua hari lalu di Gorontalo untuk berdiskusi serta memberi informasi yang sebenarnya ke akar rumput," ujar Arsul. 

Arsul optimistis, angka split-ticket voters bisa ditekan menjelang akhir masa kampanye Pilpres 2019. "Target kami di sekitar angka 80 persen (mendukung Jokowi-Ma'ruf)," ujarnya. 

Selain minimnya pemahaman di akar rumput, Arsul menduga manuver-manuver kubu PPP Djan Faridz menjadi penyebab tingginya angka split-ticket voters. Terlebih, Djan sudah menyatakan dukungan ke kubu Prabowo-Sandi. 

Sponsored

"Orang-orang yang membagi mencari kesempatan politik karena dia secara legal sudah kalah maka dia ke 02. Tapi, kalau saya katakan, kita tak terpengaruh sama sekali karena secara struktural mendukung Jokowi-Ma'ruf," tandasnya. 
 

Berita Lainnya
×
tekid