sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo janji kejar uang negara ribuan triliun di luar negeri

Prabowo janji uang di luar negeri akan digunakan untuk membiayai pembangunan nasional.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Minggu, 31 Mar 2019 02:29 WIB
Prabowo janji kejar uang negara ribuan triliun di luar negeri

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, berjanji akan mengejar uang negara yang mencapai ribuan triliun rupiah yang ada di luar negeri jika memenangi kontestasi Pilpres 2019. Uang tersebut nantinya akan dibawa pulang ke Indonesia untuk membiayai pembangunan nasional. 

 Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, menyebut
pengembalian uang negara tersebut akan menjadi salah satu fokus dalam pemerintahan Prabowo jika terpilih menjadi presiden. Uang itu, kata Priyo, nantinya akan digunakan untuk program nasionalisasi yang pada pemerintahan saat ini tidak terpenuhi.

“Anggarannya kan tidak ada. Banyak uang dalam negeri yang ditaruh ke luar negeri. Nanti Pak Prabowo concern untuk mengembalikan uang itu,” kata Priyo usai debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri La pada Sabtu, (30/3).

Sementara itu, Prabowo sebelumnya mengatakan dirinya belum dapat menyebutkan angka pasti perkiraan anggaran yang akan dinaikkan jika dirinya terpilih menjadi presiden. Seperti diketahui, salah satu anggaran yang akan dinaikkan Prabowo adalah belanja alat alustisa.

“Ini nanti ada uang, kita harus tingkatkan anggaran pertahanan untuk jaga kekayaan kita. Negara kita luas. Paham?,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo terdapat Rp1.000  triliun uang negara yang berada di luar negeri. Uang itu disebut Prabowo hilang akibat kebocoran di pemerintahan saat ini. 

Sebelumnya, Prabowo juga mengatakan, dirinya merasa muak karena kekayaan Indonesia banyak diambil dan mengalir ke luar negeri. Karena itu, Prabowo berjanji akan menutup seluruh kebocoran yang ada pada pemerintahan jika terpilih sebagai presiden. Salah satunya dengan menaikkan gaji penegak hukum, mulai dari hakim, kejaksaan, sampai kepolisian.

"Hakim-hakim kita naikkan gajinya berlipat-lipat, karena mereka tidak boleh disogok. Karena hakim tempat terakhir rakyat mengadu. Kalau naik gaji pikirkan rakyat. Sesudah itu kita perbaiki aparat lain seperti polisi, TNI, dan lainnya," kata dia.

Sponsored

"Kenapa saya bicara begini, karena saya juga prajurit. Semua yang kita terima ini adalah dari rakyat.”

Berita Lainnya
×
tekid