sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo-Sandi kuasai Jabar dan Banten

Jabar dan Banten merupakan lumbung suara Prabowo sejak Pilpres 2014.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Rabu, 17 Apr 2019 18:56 WIB
Prabowo-Sandi kuasai Jabar dan Banten


Pasangan Prabowo-Sandi mendominasi raihan suara di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Di papan hitung cepat Indikator Politik Indonesia, pasangan penantang unggul dengan raihan suara sah di atas 60% di kedua provinsi itu. 

"Survei pra-Pemilu sejak September hingga Maret, Jawa Barat dan Banten merupakan lumbung suara paslon 02," ujar peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida dalam konferensi pers di kantornya di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/4). 

Hingga pukul 18.00 WIB, total suara yang masuk ke Indikator Politik Indonesia telah mencapai 86,36%. Di Jabar, Prabowo-Sandi meraup 60,23%, sedangkan di Banten, pasangan tersebut memeroleh 63,9% suara. 

Pada Pilpres 2014, Prabowo yang ketika itu berpasangan dengan Hatta Rajasa juga sukses mempecundangi Jokowi-JK di kedua provinsi tersebut. Ketika itu, Prabowo-Hatta unggul dengan raupan di atas 55%.

Meskipun unggul di dua provinsi lumbung suara itu, Prabowo-Sandi kalah telak di sejumlah provinsi besar lainnya. Di Jatim dan Jateng, Jokowi Ma'ruf mendominasi dengan raihan suara di atas 65%. Total, Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 54%, sedangkan Prabowo-Sandi 46%. 

"Penemuan hasil sore hari ini linear dengan penemuan Indikator pada Februari 2019. Di Banten dan Jabar sendiri misalnya memang basis utama pasangan calon nomor urut 02 dan an upaya untuk mempengaruhi preferensi politik tidak signifikan," kata associate researcher Indikator Politik Indonesia, Ahmad Khoirul Umam. 

Menurut Khoirul, ada dua faktor yang menyebabkan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul hingga pencoblosan. Faktor pertama, iman politik para pendukung yang cukup kuat. 

Hal itu, kata Khoirul, menyebabkan preferensi publik tidak berubah meskipun dirayu oleh beraga argumen. "Pendekatan door to door canvasing dianggap berpotensi tidak begitu signifikan terhadap preferensi pemilih," kata dia. 

Sponsored

Faktor kedua, kecenderungan echo chamber effect yang membuat masyarakat pendukung masing-masing paslon semakin solid. "Sehingga apapun yang disampaikan kedua kubu tidak punya dialektika di sana. Itu membuat mereka tetap solid," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid