sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo Subianto diminta berhenti menakut-nakuti rakyat

Di tahun 2019, Prabowo mestinya lebih menggunakan cara-cara yang mendidik masyarakat saat berkampanye.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Kamis, 03 Jan 2019 09:16 WIB
Prabowo Subianto diminta berhenti menakut-nakuti rakyat

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan sebaiknya capres nomor urut 01 Prabowo Subianto berhenti menakut-nakuti rakyat. Di tahun 2019 ini, Prabowo mestinya lebih menggunakan cara-cara yang mendidik masyarakat saat berkampanye, yakni dengan menyampaikan gagasan, program, dan adu rekam jejak. Jangan malah menakut-nakuti rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan Charles menanggapai pidato Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada 30 Desember 2018. Dalam pidato terakhirnya di tahun 2018, Prabowo mengatakan selang cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta digunakan oleh 40 orang berbeda. 

“Pak Prabowo hendaknya tidak terus-menerus menakut-nakuti rakyat dengan informasi hoaks,” kata Charles menanggapi.

Charles menuturkan, jangan sampai ketika sudah muncul gelombang protes, baru meminta maaf kepada masyarakat. Hoaks itu, menurutnya, bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali. 

Menurut Charles, informasi yang disebarkan ke ruang publik oleh Prabowo Subianto belum bisa diklarifikasi kebenarannya. Hal tersebut polanya sama saja dengan berita bohong atau hoaks yang disebarkan kepada masyarakat.

“Pernyataan Pak Prabowo terkait laporan selang cuci darah di RSCM Jakarta dipakai untuk 40 pasien itu  polanya sama dengan hoaks yang pernah dia sebarkan dalam kasus Ratna Sarumpaet," kata Charles.

Selain menakut-nakuti rakyat, Charles menambahkan, pernyataan Prabowo Subianto itu dinilai telah melecehkan profesi dokter. Juga telah merendahkan RS Cipto Mangunkusumo sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia. 

"Bahwa, seolah-olah ribuan dokter yang bekerja di RSCM telah bertindak jahat, sehingga mengabaikan risiko penularan penyakit dari penggunaan selang cuci darah yang sama untuk 40 orang," katanya.

Sponsored

Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan, seandainya capres Prabowo sering berobat di dalam negeri, mungkin dia tidak akan cepat percaya terhadap laporan yang sangat merendahkan profesi dokter dan dunia medis Indonesia itu.

Berita Lainnya
×
tekid