sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Program subsidi BBM Prabowo-Sandi merupakan kemunduran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal terbebani jika harus dialokasikan untuk menambal subsidi.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 01 Feb 2019 20:49 WIB
Program subsidi BBM Prabowo-Sandi merupakan kemunduran

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji tak akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jika ia dan Prabowo Subianto memenangi Pilpres 2019. Bahkan, Sandi menjanjikan subsidi BBM bagi rakyat kecil. 

"Kita akan pastikan rakyat tak akan terbebani dengan harga BBM yang tinggi. Ya, kita pastikan pemerintah akan hadir. Harus ada subsidi dan jangan memberatkan Pertamina," ujarnya di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Jumat (1/2). 

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyebut, ide Sandi mencabut subsidi langkah mundur. Menurut dia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal terbebani jika harus dialokasikan untuk menambal subsidi. 

"APBN kita kebuang di jalan karena buat subsidi BBM itu tentu akan mengorbankan produksi. Kita akan sulit membangun  infrastruktur, bendungan dan fasilitas umum karena uang negara dialihkan untuk subsidi," ujarnya saat dihubungi Alinea.id.

Sebelumnya, Sandi menngatakan, subsidi nantinya hanya diperuntukkan bagi warga kelas menengah dan kelas bawah. Untuk menghindari subsidi salah sasaran, ia berencana menciptakan sistem khusus untuk mendata kendaraan. "Nah, nanti kita akan buat sistem single identifikasi number agar tepat sasaran subsidinya," paparnya.

Adapun untuk kelompok masyarakat yang mampu, Sandi mengatakan, mereka harus membeli BBM tanpa subsidi. "Kalau industri yang sudah bisa menggunakan mekanisme pasar, maka harus dilepas (harga BBM) sesuai dengan mekanisme pasar," cetusnya. 

Fahmy pesimistis sistem pendataan yang direncanakan Sandi bisa membuat subsidi tepat sasaran. "Ini sama pada pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebenarnya. Di subsidi itu yang banyak ngerasain justru orang-orang kaya dan sangat sulit untuk memastikan bahwa subsidi BBM itu tepat sasaran," imbuhnya. 

Kekhawatiran lainnya, lanjut Fahmi, ialah kembali maraknya mafia migas. Pasalnya, jika subsidi digelontorkan, akan ada selisih harga BBM di Indonesia dengan negara tetangga. 

Sponsored

"Otomatis harga akan lebih murah toh dengan negara lain. Nah, di situ nanti banyak penyelundup dan mereka akan menjualnya ke negara lain. Itu akan terjadi," pungkasnya.


 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid