sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rapat hoaks KPU menangkan Jokowi ternyata digelar di rumah mantan Bupati Serang

Tim sukses Prabowo-Sandi dari Jakarta disebut ikut serta dalam rapat tersebut.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Jumat, 05 Apr 2019 16:25 WIB
Rapat hoaks KPU menangkan Jokowi ternyata digelar di rumah mantan Bupati Serang

Sebuah video yang isinya menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bakal mengakali hasil Pilpres 2019 viral di media sosial, beberapa hari lalu. Dalam video berdurasi 59 detik itu, terlihat belasan orang tengah kasak-kusuk menggelar rapat. 

Di depan pelantang, salah seorang peserta rapat dalam video tersebut terdengar menyebut KPU telah mengatur agar pasangan Jokowi-Ma'ruf menang dengan raupan suara sebesar 57%. 

"Di KPU, saya bulan Januari ke Singapura karena ada kebocoran data. Ini saya buka saja. 01 sudah membuat angka 57%. Allah Maha Segala, server yang dibangun 7 lapis salah satunya bocor. Kami berusaha menetralkan, tapi data itu masih invalid sampai detik ini," kata sang pemilik suara. 

Mantan Bupati Serang Taufik Nuriman menyebut pertemuan itu digelar di kediamannya, di Ciracas, Serang, Banten. Ia mengatakan, tim sukses Prabowo-Sandi dari Jakarta turut hadir dalam rapat tersebut. 

"Tim dari Jakarta kan ada timses Prabowo. Dia koordinator wilayah Banten. Ada kegiatan rapat tentang kondisi di lapangan dan saya punya ruangan. Ya, silakan. Saya mah enggak ngundang," ujar Taufik saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/4).

Taufik mengatakan, pertemuan itu berlangsung selama 1 jam. Namun, ia mengaku tak ingat pada hari apa rapat tersebut digelar. "Untuk waktu, saya lupa. Beberapa hari lalu lah," kata dia.

Ketua KPU Arief Budiman menyebut isi video tersebut fitnah. Didampingi enam komisioner KPU, Arief melaporkan tiga akun media sosial yang menyebarkan video tersebut ke Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (4/4) malam. 

Taufik mengaku mengaku kaget pertemuan itu direkam dan viral di media sosial. Pasalnya, tidak ada media massa yang diundang dalam pertemuan tersebut.  

Sponsored

"Itu porsi internal. Rada kaget juga. Yang upload mungkin enggak tahu-menahu internal yang lain. Kalau dipanggil Bareskrim, yang dipanggil yang tim itu saja. Saya mah enggak ngundang. Cuma diminta tempat aja," katanya.

Lebih jauh, Taufik menegaskan, ia hanya dimintai memfasilitasi tempat rapat. Ia pun mengaku tidak mengenal mayoritas peserta rapat lainnya. "Lupa namanya. Saya kenal di situ saja. Kan saya mah mendengarkan saja. Enggak tahu persis kan apakah itu fitnah atau apa benar kenyataan," katanya.

 

Berita Lainnya
×
tekid