Roy Suryo curiga Andi Arief dijebak oleh wanita dari partai "N"

Mantan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Partai Demokrat Roy Suryo tak ambil pusing kasus narkoba Andi Arief menggerus elektabilitas partai.

Roy Suryo yang kini sudah non aktif dari kepengurusan partai mengatakan  masyarakat mempunyai pandangan yang objektif dalam persoalan yang menimpa kader partai yang diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Menurut Roy, masyarakat semakin cerdas untuk menilai kejadian penangkapan Andi Arief yang bertepatan di tahun politik. Dia tidak menjawab secara eksplisit apakah kasus Andi Arief bisa menurunkan elektabilitas partai Demokrat menjelang Pemilu 7 April 2019.

"Insha Allah masyarakat juga sudah sangat dewasa untuk menilai semua peristiwa di tahun politik ini," kata Roy Suryo kepada Alinea.id di Jakarta, Selasa (5/3).

Kendati demikian, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga tersebut melihat kejanggalan dalam kasus penangkapan Andi Arief. Ada pertanyaan tidak terjawab dalam kasus penangkapan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Andi Arief yang kini sudah mengundurkan diri tersebut.

"Kami semua prihatin akan kasus (pribadi) AA ini, meski beberapa indikasi menunjukkan kejanggalan. Teman wanitanya, kabarnya, dari partai "N" dan tas hitamnya ketinggalan di lokasi, tidak ditemukan BB (barang bukti) di lokasi," kata Roy.

Menghadapi pemilu itu, Roy yakin tidak akan berpengaruh terhadap partai Demokrat. Figur SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tambah Roy, mampu merekatkan Demokrat agar tetap solid menghadapi pemilu.

"Partai Demokrat tetap solid di bawah kepemimpinan Pak SBY dan Ketua Kogasma mas AHY," ucap dia.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri Jakarta Adi Prayitno menilai kasus Andi Arief bisa menjadi objek serangan bagi partai lain.

Untuk mengantisipasi itu, Demokrat semestinya mampu menyelesaikan kasus ini dalam tempo singkat. Bila tidak, kemungkinan muncul persepsi negatif terhadap partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Waktunya sangat dekat. Makanya perlu diantisipasi daya rusak kasus AA biar tak menyebar," kata Adi.

Tak Ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa. Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar. — andi arief (@AndiArief__) March 5, 2019