sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sandiaga jual saham Saratoga, untuk investasi masa depan

Pemilu butuh ongkos besar bagi para calon pemimpin yang berlaga.

Mona Tobing Robi Ardianto Ayu mumpuni
Mona TobingRobi Ardianto | Ayu mumpuni Jumat, 14 Des 2018 16:39 WIB
Sandiaga jual saham Saratoga, untuk investasi masa depan

Sandiaga Uno, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 kembali menjual sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Sandi, begitu panggilan akrabnya untuk ketiga kalinya menjual saham SRTG demi kepentingan kampanye. 

Dalam laporan keterbukaan yang dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sandi melaporkan memiliki saham SRTG sebanyak 613,76 juta lembar saham atau setara 22,63%. Adapun yang dijual sebanyak 17,05 juta saham dengan harga penjualan sahamnya sebesar Rp3.776. Sementara tujuan transaksi tersebut dituliskan Sandi untuk divestasi. 

Penjualan saham SRTG ini memang sebagai pembuktian janji dari mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat maju sebagai cawapres Prabowo Subianto. Sebelumnya, Sandi memang pernah mengungkapkan bakal menggunakan penjualan sahamnya untuk biaya kampanye. 

Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosaide menilai apa yang dilakukan Sandi perlu ditiru lawannya. Sebab Sandi mengumumkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai kampanye. 

"Kampanye kan butuh dana besar, tidak cukup hanya dari relawan dan partai saja. Sudah tiga kali jual saham total yang didapat Rp200 miliar," tukas Andre kepada Alinea.id

Andre juga menyebut kalau selama ini kebutuhan kampanye pasangan yang diusungnya berasal dari kantong pribadi Sandi, Prabowo dan saweran sejumlah relawan. Kata Andre, pihaknya transparan dalam kebutuhan dana, tidak seperti pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang disebut memiliki logistik berlimpah dan banyak iklan di billboard, tapi sumber dananya tidak pernah diketahui. 

Royalnya Sandi merogoh koceknya bukan tanpa dasar, Andre mengklaim kalau kemenangan terlihat semakin dekat. Berkaca pada hasil survei yang kata Andre, selisih elektabilitas dengan Jokowi makin tipis. 

"Prabowo Sandi sudah di atas 40% elektablitasnya. Sementara Joko Widodo di bawah 50%, jadi memang semakin dekat selisihnya. Tren ini bagus dan kami optimis menang, tentu ini menjadi dasar kenapa Sandi langsung untuk menjual sahamnya," terang Andre.

Per November, penerimaan dana kampanye tim Prabowo Sandi telah mencapai Rp41,9 miliar yang berasal dari sumbangan perorangan, kelompok dan sumbangan jasa. Adapun pengeluaran dana kampanye mencapai Rp34,5 miliar. 

Investasi Sandi

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai menjual saham SRTG, sebagai bentuk pengorbanan Sandi sekaligus menambah poin kelebihan baginya. Kata Pangi, masyarakat akan melihat pengorbanan Sandi yang tidak dibiayai oleh taipan.

"Beliau tegak di kaki sendiri jika dia menang, Prabowo-Sandi tidak mempunyai hutang budi. Itu yang dicoba dibangun Sandi," tukas Pangi. 

Berkaitan dengan kampanye pemilihan presiden atau Pilpres 2019, pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) sudah pasti bakal mengeluarkan dana yang besar untuk berkampanye.

Pemilu butuh ongkos yang besar bagi para calon pemimpin yang berlaga, dana kampanye pemilu adalah sebuah konsekuensi logis atas berlangsungnya demokrasi bangsa ini. Maka, di dunia politik memang ada pameo Pay-as-You-Go. 

Sekalipun tidak ada jaminan menang dengan besarnya logistik saat ini, Pangi melihat Sandi bukan sekedar bakar uang. Alasannya, kalau berbicara pilpres yang butuh modal panjang, maka Sandi telah memiliki modal tersebut. 

"Modal nama, modal investasi. Itu merupakan investasi. Calon yang lain masih nol dia sudah 2-0," tukas Pangi. 

Rujukan Pangi adalah Sandi telah dikenal dan punya pengalaman di pilpres bahkan telah dikenal pada kancah politik nasional. Sekali lagi, Pangi meyakini kalau Sandi tidak akan rugi. 

Berita Lainnya
×
tekid