sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sibuk kampanye, Jokowi: Saya tambah kurus

Jokowi mengaku memiliki jadwal kampanye yang padat.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 03 Apr 2019 07:45 WIB
Sibuk kampanye, Jokowi: Saya tambah kurus

Calon presiden Joko Widodo menyatakan, kesibukannya menjalankan tugas sebagai kepala negara sekaligus berkampanye untuk Pilpres 2019 telah membuat energinya terkuras. Padatnya jadwal kampanye yang harus ia jalani, bahkan membuat berat badan Jokowi menurun.

"Tambah kurus. Sehari pindah empat provinsi, kadang siang enggak makan," kata Jokowi saat kampanye terbuka di GOR Bung Hatta Ngawi, Jawa Timur, Selasa (2/4) malam.

Sebelum berada di Ngawi, Jokowi mengaku telah melakukan kampanye di tiga provinsi lain pada hari yang sama. Pertama, ia berkampanye di Sorong, Papua Barat. Ia melanjutkan kampanyenya di Palembang, Sumatera Selatan, lalu berlanjut di Solo, Jawa Tengah.

"Kemudian maghrib berangkat ke sini (Ngawi). Berarti hari ini Saya sudah berpindah empat provinsi. Papua Barat, Sumsel, Jateng, Jatim," katanya di depan 6.000 simpatisan yang memenuhi GOR Bung Hatta.

Pada kesempatan ini, Jokowi meminta massa pendukungnya untuk mengajak kenalan masing-masing agar menggunakan hak pilih pada 17 April 2019 mendatang. 

"Semuanya jangan ada ketinggalan berbondong-bondong ke TPS. Dan saya mengajak tanggal 17 April nanti ke TPS-nya memakai baju warna putih. Karena yang mau dicoblos nantinya adalah berbaju putih," ujarnya.

Jokowi juga meminta para simpatisannya yang hadir di GOR Bung Hatta, untuk melawan berita bohong atau hoaks yang ditujukan kepada dia dan pasangannya di Pilpres 2019, Ma'ruf Amin. 

Jokowi menyebut sejumlah hoaks yang dimaksud. Di antaranya larangan azan, pendidikan agama dihapus, hingga legalisasi kawin sejenis,  jika pasangan nomor urut 01 meraih kemenangan di Pilpres 2019.

Sponsored

Menurut Jokowi, ada 9 juta orang yang mempercayai kabar hoaks tersebut. Karenanya, ia meminta para pendukungnya untuk membantu meluruskan kabar tersebut. 

"Ini bahaya sekali kalau tidak dijawab, bisa merembet ke mana-mana. Oleh sebab itu, harus kita jawab. Kalau bapak ibu sekalian mendengar, jawab. Diluruskan. Saya juga mohon kepada para ulama ini bisa diluruskan, bahaya sekali isu seperti ini," ucap Jokowi. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid