sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi kubu Jokowi-Ma'ruf bidik kemenangan 70%

Meski stagnan cenderung turun, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin membidik perolehan suara pada Pilpres 2019 hingga 70% di seluruh Indonesia.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Jumat, 07 Des 2018 18:54 WIB
Strategi kubu Jokowi-Ma'ruf bidik kemenangan 70%

Meski stagnan cenderung turun, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin membidik perolehan suara pada Pilpres 2019 hingga 70% di seluruh Indonesia.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memberikan pembekalan kepada tim kampanye daerah (TKD). Pembekalan terutama dilakukan sebagai strategi pemenangan pada Pilpres 2019.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menjelaskan para peserta diberikan materi strategi kampanye baik melalui udara dan darat dari masing-masing daerah pemilihan.

Diharapkan ke depannya, tim kampanye di daerah akan bekerja maksimal menggunakan strategi canvasing dan micro targeting

"Jadi, kami mengonsolidasikan kepada TKD, agar nanti sepulang dari sini mereka memiliki bekal yang cukup dan pengetahuan yang sama dengan tim kampanye nasional," katanya di Hotel Grand Sahid dalam workshop dan training of trainer (TOT) TKD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (7/12). 

Menurut dia, workshop itu bertujuan agar ada keselarasan antara TKN dan TKD dalam memainkan orkestra yang sama untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ditargetkan, pasangan nomor urut 01 itu meraih kemengan 70% dalam Pemilu 2019.

Sementara itu, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto dalam pidatonya memberikan semangat kepada peserta. Menurut dia, perubahan arah dukungan politik kepada Jokowi-Ma'ruf semakin besar. 

Hal tersebut tampak dari berlabuhnya pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra. Tidak hanya itu, dia juga menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membebaskan kadernya untuk mendukung Capres manapun. 

Sponsored

"Kenapa Pak SBY membebaskan (kadernya untuk memilih), (padahal) Partai Demokrat yang sudah mendukung Pak Prabowo. Itu artinya tidak ada prospek di sana saudara-saudara," katanya. 

Dalam workshop dan TOT itu, Hasto menengaskan pers merupakan salah satu kekuatan demokrasi. Pemilu menurut Hasto tidak sekadar memenangkan Jokowi-Ma'ruf, tapi juga masa depan Indonesia. 

"Intinya dengan workshop, kami menyatukan seluruh energi pemenangan," ujarnya. 

Berita Lainnya
×
tekid