sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei Indikator: Prabowo-Sandi menang di dunia maya

Indikator Politik Indonesia mengungkap pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di media sosial dunia maya.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 08 Jan 2019 21:04 WIB
Survei Indikator: Prabowo-Sandi menang di dunia maya

Indikator Politik Indonesia mengungkap pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di media sosial dunia maya.

Pertarungan Pemilu Presiden 2019 memang tidak hanya terasa di dunia nyata. Perebutan konstituen juga terjadi di media sosial.

Dunia maya melalui internet dan media sosial dianggap menjadi wadah yang efektif untuk mempengaruhi opini publik. Terutama generasi milenial yang belum menentukan pilihan calon presiden dan wakil presiden.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menggelar penelitian kuantitatif terkait dukungan Capres dan Cawapres di media sosial. Hasilnya, ternyata pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dari Prabowo-Sandi di kalangan pengguna internet.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki persentase 52% di kalangan pengguna internet dan 57% dikalangan non penggunaan internet.

"Sementara pasangan Prabowo-Sandi itu memperoleh 39% di kalangan pengguna internet dan 31% di non pengguna internet," paparnya dalam acara rilis survei media sosial, hoaks dan sikap partisan dalam Pilpres 2019 di Kantor Indikator, Menteng, Jakarta, Selasa(7/1).

Menurut Burhan, hal ini menunjukkan persaingan yang ketat di basis pengguna internet, sekaligus menunjukan bahwa basis Prabawo-Sandi lebih besar pada pengguna internet ketimbang pada kelompok non pengguna.

Sebaliknya, pasangan Jokowi-Ma'ruf terlihat memiliki basis yang lebih besar di kalangan non pengguna internet dari pada pengguna internet.

Sponsored

"Selisih dukungan ini tampak semakin sempit pada kelompok pengguna internet. Namun, Prabawo-Sandi memiliki basis yang besar pada pengguna internet," ungkapnya.

Burhan menjelaskan, dukungan pasangan calon banyak terlihat di media sosial seperti di Facebook, Twitter dan juga YouTube. "Secara umum Jokowi-Ma'ruf Amin unggul pada pengguna medsos, tapi dukungan terhadap Prabowo-Sandi lebih besar pada kelompok pengguna Facebook dan YouTube dibanding pada kelompok non-pengguna. Sementara di Twitter Jokowi-Ma'ruf semakin tinggi pada kelompok pengguna, terutama jika semakin sering," urainya.

Lebih jauh, Burhan mengatakan, kelompok pengguna internet di kalangan pemilih hingga saat ini sudah mencapai sekitar 50%. Burhan berpandangan, jumlah itu lumayan besar.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki persentase 52% di kalangan pengguna internet dan 57% dikalangan non penggunaan internet. / (Foto: Kudus Purnomo/Alinea.id)

Debat kandidat

Sementara itu, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, debat kandidat pemilihan presiden 2019, akan mempunyai pengaruh elektibilitas bagi kedua pasangan calon.

"Dugaan saya debat punya efek signifikan untuk menjelaskan elektibilitas kedua Paslon. Jadi kedua pasangan mau tak mau harus mempersiapkan semaksimal mungkin agar tampil lebih meyakinkan dalam debat, baik dalam sisi penampilan, dari sisi penguasaan subtansi, dari sisi artikulasi dan sebagainya," urainya.

Kendati demikian, Burhan menyayangkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan kisi-kisi pertanyaan untuk kedua pasangan calon. Sebab, hal tersebut dapat menghilangkan efek kejut kepada publik.

"Jadi efek debat itu tergantung banyak hal, seperti efek penampilan, artikulasi, gaya komunikasi juga membantu seseorang untuk mereka bisa optimal dan optimis dalam debat," jelasnya.

Efek debat sendiri untuk para pemilih, kata Burhanuddin, akan sangat berpengaruh terhadap beberapa segmen pemilih. Di antaranya adalah segmen pemilih fanatik, segmen pemilih yang sudah punya pilihan tapi tak berpegang teguh pada pilihannya, dan pemilih yang belum mempunyai pilihan.

"Jadi efek debat ada di pemilih kedua dan ketiga, pemilih pertama efeknya minimalis," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid