Tak ada kisi-kisi di debat kedua, BPN usulkan KPU disumpah

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merasa keberatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena kisi-kisi debat kedua yang akan berlangsung pada 17 Februari 2019 tak diberikan kepada masing-masing pasangan calon. Karena itu, BPN meminta adanya sumpah terkait hal tersebut. 

“Mohon kepada komisioner dan pejabat-pejabat KPU yang berkaitan dengan ini (pembuatan soal). Termasuk panelis di bawah sumpah untuk tidak membocorkan pertanyaan termasuk kepada kami berdua,” kata Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso di Gedung KPU Jakarta pada Jumat (25/1).

Sumpah tersebut, menurut Priyo, agar seluruh pihak terkait termasuk pejabat teras dan panelis tidak membocorkan soal kisi-kisi pertanyaan yang bakal diajukan dalam debat nanti.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edi, mengatakan selain sumpah KPU juga harus memiliki mekanisme sendiri agar publik yakin soal yang dibuat tidak bocor. 

“(Harus ada) mekanisme yang bisa memberikan keyakinan kepada publik,  bahwa pertanyaan-pertanyaan tertutup yang dibuat oleh para panelis ini terjamin dan tidak bocor termasuk kepada komisioner KPU,” kata Lukman Edi.

Karena itu, lanjut Lukman, amplop yang di dalamnya tersimpan pertanyaan juga dipastikan tertutup, tersegel dan tidak dibuka setelah dibuat oleh panelis. Ini perlu dipastikan agar nantinya tidak ada prasangka-prasangka yang muncul.

Sementara Ketua KPU, Arief Budiman, menegaskan kepada seluruh pihak agar tidak perlu khawatir pertanyaan debat bocor ke publik. Pada debat pertama pun, Arif mengklaim, pertanyaan-pertanyaan untuk para paslon tidak ada yang bocor ke komisioner KPU.

“Jangan khawatir Insya Allah tidak akan bocor. Bahkan pada saat debat pertama kemarin, komisioner lain tidak ada yang menerima daftar pertanyaan kecuali saya (Arief Budiman) dan saya tidak mengirimnya untuk siapa pun,” kata Arief.

Arief mengungkapkan, para panelis dalam membuat daftar pertanyaan sifatnya pun independen. Saat para panelis membuat pertanyaan, tidak ada satu pun komisioner yang tahu bahkan turut berkecimpung. Hanya moderator yang mengetahui daftar pertanyaan debat. Namun dia memastikan panelis tidak membocorkan soal dan kisi-kisi kepada pihak lain. 

“Moderator harus memahami konstruksi pertanyaan yang dimaksud. Tapi nanti kami akan undang moderator dan panelis agar mereka memenuhi unsur-unsur tadi, imparsial, profesional, tidak membocorkan dan lain-lain,” kata Arief.