sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tersandera masa lalu, kedua capres tak menawarkan harapan baru

Materi atau isu-isu yang diangkat kedua capres dalam debat selalu diulang-ulang dari tahun ke tahun.

Rakhmad Hidayatulloh Permana
Rakhmad Hidayatulloh Permana Selasa, 22 Jan 2019 16:53 WIB
Tersandera masa lalu, kedua capres tak menawarkan harapan baru

Setelah berlangsungnya debat perdana Pilpres 2019 pada Kamis, 17 Januari 2019, terungkap tidak ada harapan baru yang ditawarkan dari kedua pasangan calon. Pasalnya, materi atau isu-isu yang diangkat keduanya dalam debat selalu diulang-ulang dari tahun ke tahun. Demikian dikatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

“Tidak ada harapan baru karena isunya dari periode ke periode itu-itu saja, dari Pilpres 2004, 2009, 2014 bahkan sampai saat ini. Saya belum melihat adanya strategi baru (penegakan hukum),” kata Mahfud  dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Selasa, (22/1).

Mahfud mengatakan, masing-masing pendukung kedua kubu baik Jokowi maupun Prabowo, di belakangnya terdapat orang-orang yang mempunyai masalah hukum. Mereka rata-rata tersangkut perkara korupsi.

“Barisan pendukung kedua capres punya masalah hukum. Yang ikut Pak Prabowo koruptor-koruptornya banyak, yang ikut Pak Jokowi sama banyaknya,” ujar Mahfud.

Celakanya, mereka-mereka yang tersangkut masalah hukum itu punya kepentingan, yakni agar tidak ditindak secara hukum. Lebih jauh lagi, bahkan mereka pun nantinya berperan ikut membangun pemerintahan. “Kalau logika politik memang begitu,” katanya.

Selain itu, pria yang sempat menjadi kandidat cawapres pendamping Jokowi ini juga menilai, bahwa kedua paslon tersebut masih tersandera masa lalu. Mahfud menyoroti abainya kedua paslon terkait konflik-konflik hukum yang ada di luar mekanisme pengadilan. 

"Kandidat itu semuanya menganggap masalah hukum itu konflik di pengadilan saja. Tidak melihat bagaimana menyelesaikan perkara mulai dari polisi, jaksa, hakim, sampai vonis itu tidak beres," Mahfud menambahkan. 

Selanjutnya, kritik Mahfud terhadap kedua paslon juga menyangkut komitmen dalam perkara pembenahan sistem birokrasi. Pasalnya, saat ini birokrasi Indonesia telah dikooptasi oleh kekuatan politik.

Sponsored

“Jadi, apa yang dijanjikan untuk diselesaikan kedua pasangan calon? Tidak ada. Padahal, di situ masalahnya serius,” kata Mahfud. 

Adapun terkait materi debat capres yang tak membahas soal Pancasila, Mahfud menanggapi enteng. Ia  tak mempermasalahkannya karena hal itu dinilai wajar. Sebab, kedua paslon memiliki komitmen masing-masing terhadap Pancasila. 

“Kalau soal Pancasila itu kan tak perlu diperdebatkan karena asumsinya semua komitmen yang dijanjikan itu untuk melaksanakan Pancasila. Kalau diperdebatkan dalam konteks politik, saya kira memang tidak tepat,” kata Mahfud. 

Menurut Mahfud, Pancasila tak perlu diperdebatkan secara ideologis. Jika memang ingin didiskusikan, menurutnya, mesti ada forum lain. 

Berita Lainnya
×
tekid