sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TKN santai hadapi tudingan dugaan kecurangan

Hasil quick count calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin rentan dengan tuduhan dugaan kecurangan.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 17 Apr 2019 20:45 WIB
TKN santai hadapi tudingan dugaan kecurangan

Hasil quick count calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin rentan dengan tuduhan dugaan kecurangan dari pendukung pihak lawan. Akan tetapi, hal ini ditanggapi santai Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.

Beberapa lembaga survei menyatakan, Jokowi-Ma’ruf unggul terhadap pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Terkait adanya dugaan kecurangan itu kita tunggu saja hasil rekapitulasi KPU (Komisi Pemilihan Umum), jadi biarkan KPU dan Bawaslu berjalan secara profesional untuk menilai adanya kecurangan atau tidak," ujar Ketua TKN Erick Thohir di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).

Hal senada juga disampaikan Korbid Keummatan Partai Golkar TGH Zainal Majdi alias Tuan Guru Bajang. Ia menyarankan, pihak yang menemui indikasi kecurangan di lapangan untuk dapat mengadukan segera kepada pihak yang berwenang.

"Kalau ada keberatan, protes apa pun silakan diajukan ke Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum), KPU, maupun MK (Mahkamah Konstitusi)," katanya.

Bahkan, putri presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menuding dugaan kecurangan lebih banyak merugikan calon nomor 01.

"Terus terang banyak sekali laporan yang masuk dan merugikan pasangan 01, banyak sekali contohnya, banyak pendukung kita yang tidak mendapat formulir, di banyak TPS beredar di grup WhatsApp, lalu di situs kawalpemilu.org juga kelihatan kan banyaknya aduan yang masuk. Artinya, ketika berbicara tentang ketidaksempurnaan penyelenggaraan pemilu, maka pihak 01 juga cukup dirugikan," ujarnya.

Akan tetapi, ia mengimbau semua pihak untuk dapat lebih kooperatif terhadap kasus ini. Diharapkan semua pihak dapat melaporkan dugaan kecurangan dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Sponsored

"Untuk itu penting bagi kita bersama dalam menyikapi ini, yaitu dengan melihat dahulu satu per satu kecurangannya seperti apa, minimal lapor ke Bawaslu. Kalau hasilnya memang cukup signifikan seperti jauh menambah suara ke 01 tentu ya harus ditindaklanjuti," kata Yenny.

Sementara itu, Tuan Guru Bajang mengingatkan, sebagai negara yang berpegang teguh pada prinsip Bhineka Tunggal Ika dan bersistem politik demokrasi, mestinya dapat menghadapi setiap kekalahan maupun kemenangan pemilu dengan dewasa.

"Kalau sayang Indonesia tidak perlu mengancam siapa pun dan apa pun, karena ungkapan yang provokatif tidak akan membawa kemaslahatan untuk Indonesia. Itu hanya membuat bangsa kita mundur," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid