sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Untung-rugi NasDem jika gelar konvensi capres

Partai NasDem berencana menggelar konvensi capres dalam menyongsong Pilpres 2024.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 18 Jun 2021 11:19 WIB
Untung-rugi NasDem jika gelar konvensi capres

Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga, menilai, konvensi calon presiden (capres) yang digelar Partai NasDem bukan tanpa masalah. Konvensi tersebut takkan melibatkan ketua umum partai politik (parpol).

Dirinya mengatakan, calon yang terpilih belum tentu dapat diusung NasDem. Sebab, partai besutan Surya Paloh ini hanya meraup 9,05% pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, sementara ada aturan ambang batas presidensial (presidential threshold) 20%.

"NasDem harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas presiden," katanya dalam keterangannya, Jumat (18/6).

Untuk berkoalisi, menurut Jamiluddin, NasDem juga akan menghadapi kendala karena sudah menetapkan ketua umum parpol dilarang mengikuti konvensi. Padahal, beberapa pucuk pimpinan, seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disinyalir akan dicalonkan partainya masing-masing pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dengan demikian, parpol-parpol itu dengan sendirinya akan sulit berkoalisi dengan NasDem. "Demokrat dan PAN (Partai Amanat Nasional) dengan tegas sudah menyatakan tidak akan ikut konvensi bahkan PKB memandangnya sebagai 'isapan jempol' belaka," ujarnya.

Jika hasil konvensi capres gagal diusung pada Pilpres 2024, sambungnya, berpotensi menjadi bumerang. Para calon dan masyarakat yang berpartisipasi akan menilai NasDem sebagai partai abal-abal yang penuh spekulasi.

Hal tersebut berimbas terhadap turunnya kepercayaan publik terhadap NasDem. Dus, berimplikasi pada Pileg dan Pilpres 2024.

"Jadi, partai yang tidak memenuhi ambang batas presiden melaksanakan konvensi calon presiden tentu penuh risiko. Semoga Nasdem menyadari hal itu," katanya.

Sponsored

Kendati demikian, Jamiluddin mengatakan, keinginan NasDem akan melaksanakan konvensi tentu layak diapresiasi karena melalui proses pencalonan lebih transparan dan demokratis. "Setiap anak bangsa diberi ruang seluas-luasnya ikut berkompetisi untuk mendapat tiket capres."

Dengan demikian, kata dia, masyarakat tahu kapasitas dan integritas calon yang terpilih dalam konvensi. Ini bakal membantu pemilih nantinya dalam menentukan jagoannya saat pilpres dan tak lagi seperti memilih kucing dalam karung.

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, sebelumnya mengatakan, konvensi dilakukan untuk menjaring tokoh-tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Harapannya, mendapatkan kandidat berintegritas dan berkapabilitas. 

"Kita tidak memiliki instrumen menyajikan kepada publik dua peluang, yaitu integritas dan kapabilitas. Nah, apa peluangnya itu? Peluangnya itu konvensi," ucapnya dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Berita Lainnya
×
tekid