sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wiranto: Perusuh preman bertato dan dibayar

Saat ini, polisi telah mengamankan 62 perusuh dan provokator.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Rabu, 22 Mei 2019 14:46 WIB
Wiranto: Perusuh preman bertato dan dibayar

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kepolisian telah menangkap sejumlah perusuh dan provokator dalam aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019 pada 21 dan 22 Mei. Menurut Wiranto, para perusuh adalah preman bertato yang dibayar. 

"Rakyat jatuh karena ada perusuh, membakar dan menyebabkan kekacauan. Preman-preman yang dibayar dan bertato. Yang bayar siapa? Jangan sampai dilempar ke masyarakat pemerintah itu diktaktor dan melawan rakyat," kata Wiranto dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5). 

Saat ini, polisi telah mengamankan sebanyak 62 provokator dan perusuh dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu dan kericuhan di sejumlah tempat. Hingga kini, aksi unjuk rasa pun masih berlangsung di depan Bawaslu. 

Wiranto mengatakan, aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu itu umumnya berjalan damai. Namun, aksi unjuk rasa tersebut beriringan dengan aksi-aksi brutal yang digelar kelompok-kelompok tertentu. Salah satunya ialah serangan terhadap asrama Brimob di kawasan Slipi, Jakarta Barat. 

Sponsored

"Dan membakar mobil yang menciptakan kekacauan dan menimbulkan korban. Seolah aparat yang melakukan tindakan di luar kewenangan. Aparat diinstruksikan untuk tidak menggunakan senjata api, perisai dan pentungan. Tentu dengan perlengkapan lain, bukan senjata api," kata dia. 

Lebih jauh, Wiranto mengatakan, ada skenario dari kelompok-kelompok tertentu untuk mendompleng aksi unjuk rasa terkait pemilu dan memicu kerusuhan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. "Seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh," ujar dia. 
 

Berita Lainnya
×
tekid