Kunjungan Bill Gates: Dukungan global untuk anak sehat dan masa depan cerdas

Kunjungan tokoh filantropi dunia, Bill Gates, ke Indonesia pada Rabu (7/5) bukan sekadar lawatan biasa. Kehadirannya mencerminkan pentingnya kerja sama global untuk membangun masa depan manusia yang lebih sehat, cerdas, dan setara. Hal ini ditegaskan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte.

“Sebagai tokoh filantropi global yang kredibilitasnya diakui dunia, kehadiran Gates menggarisbawahi pentingnya solidaritas internasional dalam mengatasi tantangan pembangunan manusia—isu yang menjadi fondasi masa depan bangsa,” ujar Philips, Rabu (7/5).

Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo Subianto mengajak Bill Gates meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pulogadung, Jakarta Timur. Program ini merupakan salah satu prioritas utama Prabowo dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) sejak dini.

MBG telah menjangkau 3,4 juta pelajar dan ibu hamil sejak awal Mei 2025. Kehadiran Gates di sekolah tersebut disambut meriah oleh para siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar—tanda program ini benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.

Teknologi untuk semua, bukan sekadar negara maju

Bill Gates dikenal luas sebagai pendiri Gates Foundation, lembaga amal terbesar di dunia yang aktif di berbagai isu seperti kesehatan, pendidikan, hingga teknologi. Dalam kunjungannya, Gates turut membawa gagasan equitable technology, yaitu penggunaan teknologi yang bisa diakses oleh semua kalangan, bukan hanya kalangan elite atau negara maju.

Gagasan ini sejalan dengan visi Prabowo yang baru saja meluncurkan program digitalisasi pembelajaran pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025 lalu. Pemerintah menargetkan 15.000 papan pintar interaktif akan didistribusikan ke sekolah-sekolah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kolaborasi nyata

Gates Foundation sendiri menyalurkan sekitar US$9 miliar per tahun untuk program-program kemanusiaan di berbagai negara. Untuk Indonesia, nilainya mencapai sekitar US$159 juta atau Rp2,6 triliun. Namun, kata Philips, yang terpenting bukan hanya jumlah dana, tetapi cara kerja yang mendukung sistem lokal dan memperkuat kapasitas SDM Indonesia.

Prabowo juga menunjukkan penghargaan tinggi dengan menganugerahkan bintang kehormatan negara kepada Bill Gates sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam kemanusiaan.

“Bantuan Gates tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga untuk kepentingan umat manusia secara luas,” kata Prabowo dalam pidatonya.

Langkah menuju Indonesia Emas 2045

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem dalam negeri. Pemerintah kini menyiapkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang akan mereformasi layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial—tiga fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

Dukungan dari tokoh global seperti Bill Gates menjadi pengingat tantangan seperti stunting, kekurangan gizi, dan ketimpangan pendidikan bukanlah masalah yang hanya dihadapi Indonesia, melainkan tantangan bersama umat manusia.

“Mari, kita warga Indonesia sendiri ikut aktif mengambil bagian untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh sehat, berpendidikan baik, dan berkontribusi bagi bangsa,” tutur Philips.