sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akankah Habib Rizieq mendukung Jokowi setelah kasusnya SP3?

"SP3 terhadap Habib Rizieq juga diduga menimbulkan sedikit kepanikan politik di kubu Prabowo."

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Jumat, 22 Jun 2018 15:56 WIB
Akankah Habib Rizieq mendukung Jokowi setelah kasusnya SP3?

Keluarnya Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) kasus dugaan chat mesum yang menyeret Habib Rizieq Shihab, dinilai membuat khawatir kubu pendukung Prabowo Subianto. Dikhawatirkan, hal tersebut membuat imam besar Front Pembela Islam (FPI) dan para pendukungnya berbalik mendukung lawan politik Prabowo, yaitu Joko Widodo (Jokowi).

Menurut pengamat pemilu dari Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti), Girindra Sandino, keluarnya SP3 terhadap Rizieq akan meredam gerakan kontra pencitraan terhadap Jokowi yang kembali maju di kontestasi Pilpres 2019.

"SP3 terhadap Habib Rizieq juga diduga menimbulkan sedikit kepanikan politik di kubu Prabowo, jika Habib Rizieq berbelok arah mendukung Jokowi atau lebih moderat," kata Girindra, Jumat (22/6).

Dugaan Wasekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) ini bukan sekedar pepesan kosong. Sebab setelah SP3 tersebut dikeluarkan, para pendukung Rizieq menunjukkan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah, sesuatu yang tak dilakukan sebelumnya. 

Hal ini tampak dalam polemik pengangkatan Penjabat Gubernur (Pj) Jawa Barat (Jabar), Komjen Pol M Iriawan. Sejumlah ulama Jabar Ketua Umum MUI Jabar KH M.Sudja'i, Ketua Umum MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl, dan pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar, menyatakan dukungan terhadap keputusan Mendagri tersebut.

Padahal Iriawan adalah salah satu pihak yang paling ngotot menjebloskan Rizieq ke penjara, saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Kekhawatiran kubu Prabowo, juga dapat dipahami karena mereka sebelumnya yang berada di sisi yang sama dengan Rizieq. Bahkan sebelum SP3 tersebut terbit, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang melakukan ibadah umrah, bertemu langsung dengan Rizieq di Mekkah, Arab Saudi, pada 2 Juni lalu.

Dikatakan Girindra, pertemuan itu menunjukkan betapa seriusnya ambisi elit politik tersebut untuk mendapat dukungan dari Habib Rizieq, demi meraih kemenangan dalam ajang Pilpres 2019 nanti. Pasalnya, Rizieq memiliki basis massa mengakar dari kalangan agamis. 

Sponsored

"Pertemuan yang diadakan di Mekah, jelas merupakan pencitraan politik yang cerdas untuk mendapat simpati kaum Agamis. Juga betapa signifikannya pengaruh Habib Rizieq dalam peta politik Indonesia saat ini, terlebih menjelang kontestasi demokrasi nasional yang sebentar lagi digelar," kata Girindra.

Namun demikian, Girindra menggaris bawahi merapatnya Rizieq ke salah satu kubu, baik Prabowo maupun Jokowi, tidak memberi menjamin akan diikuti oleh arus bawah. Sebab kata dia, masyarakat saat ini sudah mulai jenuh dengan pencitraan menggunakan isu-isu agama.

Berita Lainnya
×
tekid