sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Aktivis buruh kalah pamor dengan politikus

Irisan berita antara buruh dengan isu politik makin menguat pada tahun politik saat ini.

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 02 Mei 2018 10:52 WIB
Aktivis buruh kalah pamor dengan politikus

Aksi peringatan hari buruh internasional kemarin (1/5) menyisahkan pertanyaan, apakah suara buruh cukup menggerakkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh? Sebab sekalipun mendapatkan perhatian besar dari media massa, rupanya suara sejumlah aktivis buruh justru kalah pamor dibandingkan sejumlah politikus. 

Kalah pamornya sejumlah aktivis buruh ini terlihat dari hasil riset Indonesia Indicator yang menyebut bahwa suara aktivis buruh kalah pamor dibandingkan politisi dalam pemberitaan isu perburuhan di media massa. Riset yang bertajuk Buruh Indonesia dalam Potret Media memaparkan dari 10 narasumber yang kerap tampil di media, Hanya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal yang paling banyak dikutip media. 

Indonesia Indicator yakni perusahaan intelijen media menunjukkan dari 10 narasumber, Said Iqbal menjadi satu-satunya aktivis buruh yang bertengger di peringkat kedua. Jumlah pernyataan mantan calon legistatif asal PKS ini sebanyak 3.469 pernyataan dari sebanyak 1.301 berita.

Nama politikus Fadli Zon dan Fahri Hamzah menjadi dua sosok politisi oposisi yang masuk dalam jajaran top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dalam posisi yang berseberangan dengan pemerintah. Keduanya memang diketahui giat membentuk Pansus yang mempertanyakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang memberikan kemudahan bagi masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia.

Fadli Zon bertengger di posisi keenam sebagai top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dengan total pernyataan sebanyak 2.189 dikutip dari 554 berita. Sedangkan, Fahri Hamzah berada di posisi kedelapan dengan total pernyataan sebanyak 1.666 dari 501 berita.

Selain itu, dua politisi yang sedang bertarung di Pilkada Jawa Timur Saifullah Yusuf menduduki peringkat kesembilan dengan 1.242 pernyataan. Lawan Saifullah, yakni Khofifah Indar Parawansa menduduki posisi ke 19 dengan 712 pernyataan.

 

Menariknya dari temuan tersebut, 20 nama terbanyak menyuarakan isu buruh di media tapi tidak terdapat satu pun politisi dari barisan partai politik pendukung pemerintah. Padahal, isu perburuhan termasuk TKA belakangan agak menghangat justru digunakan oleh kekuatan oposisi untuk mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. 

Sepanjang 1 Mei 2017-30 April 2018 jumlah berita tentang buruh dan perburuhan yang dimuat 1.726 media daring lokal dan nasional mencapai 86.656 media. Pemberitaan mengenai buruh memperlihatkan tren meningkat secara linier dalam setahun terakhir dengan jumlah rata-rata 7.221 berita setiap bulan.

Sponsored

Menurut Rustika dalam satu tahun terakhir, terdapat gejala di mana buruh semakin berhimpit dengan isu politik. Terutama terkait dengan Pilpres 2019.

"Irisan antara buruh dengan isu politik dari segi ekspos media cenderung menguat bersamaan dengan tahun politik saat ini," kata Rustika seperti dikutip Antara.

Sebabnya, karena buruh merupakan salah satu elemen masyarakat penggerak roda perekonomian yang dianggap memiliki basis massa yang kuat dan solid. Indikasi yang memperkuat peningkatan berita buruh yang ditopang dan dipicu oleh isu politik dan pemilu. 

Sebagai bagian dari kontestasi politik menuju Pilpres 2019, dalam pandangan Rustika, pro dan kontra terhadap kebijakan terkait buruh masih tergolong wajar. "Isu perburuhan memang rawan, namun sekaligus penting bagi upaya mendulang suara dukungan dalam Pilpres mendatang," ujarnya.


 

 
Berita Lainnya
×
tekid