sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Andi Arief sebut partai oposisi akan terkucil

Dalam demokrasi tidak selalu menjadi minoritas di parlemen adalah pilihan yang keren dan dianggap merepresentasikan aspirasi masyarakat.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Minggu, 30 Jun 2019 14:04 WIB
Andi Arief sebut partai oposisi akan terkucil

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, menyinggung soal sikap partai politik usai perhelatan Pemilu 2019 yang tetap memilih menjadi oposisi ketimbang bergabung dengan petahana dalam koalisi. Menurutnya, partai yang berseberangan dengan pemerintah nantinya akan terkucil.

Andi Arief menjelaskan, hasil Pemilu 2019 secara gamblang telah menunjukkan, bahwa parlemen pada periode 2019-2024 mayoritas akan dikuasai oleh anggota dewan yang berasal dari partai pendukung pemenang Pilpres 2019, yakni paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Parlemen yang mendukung pemenang Pilpres sudah mayoritas. Dalam hal sistem presidensial, tinggal penilaian presiden terpilih, apakah memilih the winner take all ataukah menempuh unity government sebagai jawaban atas situasi politik dalam masyarakat,” tulis Andi Arief pada Minggu, (30/6).

Melihat kondisi parlemen yang dikuasai partai pengusung petahana, Andir Arief menilai tidak ada oposisi. Melainkan yang ada hanya potensi menjadi minoritas di parlemen. Alasan tersebut dikemukakan karena dua hal. Pertama, karena tak diajak bergabung. Kedua, diajak bergabung tapi menolak. 

“Itulah kenyataan saat ini yang berbeda dengan 2014, di mana Jokowi-JK harus menarik Golkar dan PPP/PAN untuk menjadi mayoritas (yang mendukungnya),” kata Andi.

Menurut Andi Arief, dalam demokrasi tidak selalu menjadi minoritas di parlemen adalah pilihan yang keren dan dianggap merepresentasikan aspirasi masyarakat. Dalam banyak pelajaran, kata dia, justru minoritas di parleman masuk kategori kekuatan terkucil.

Adapun sikap Partai Demokrat disebutnya masih disiplin. Itu terlihat dari sikap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu yang mengakhiri koalisi di Indonesia Adil Makmur dengan cara baik-baik. Partai Demokrat pun, Andi Arief menambahkan, mengakui kemenangan paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Untuk selanjutnya, Partai Demokrat akan menentukan sikapnya apakah akan bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi. 

Sponsored

“Nominasi capres atau cawapres dengan baik-baik, mengakui kemenangan Pak Jokowi-Ma'ruf, tidak melakukan deal tertutup di Bali atau di luar negeri, sambil menyatakan sikap nantinya setelah situasi duka 40 hari atas wafatnya Ibu Ani," kata Andi Arief.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, mengatakan partainya akan merasa lebih nyaman menjadi oposisi ketimbang bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin pada periode 2019-2024.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi merebaknya isu mengenai Partai Gerindra yang disebut-sebut akan akan merapat dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf dengan meminta beberapa jabatan publik.

"Kita kedepankan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan konstituen juga. Gerindra itu nyaman dengan posisi oposisi, gak ngiler-ngiler amat masuk koalisi," kata Hendarsam. 

Berita Lainnya
×
tekid