sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dapat momentum, Anies disarankan bergerak taktis, efektif, dan lebih cepat

Anies harus berhati-hati partai-partai politik calon mitra koalisi memiliki pertimbangan lain jika telat merespons peluang.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 01 Des 2022 21:10 WIB
Dapat momentum, Anies disarankan bergerak taktis, efektif, dan lebih cepat

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, disarankan bergerak lebih cepat, taktis, dan efektif. Dengan demikian, penundaan deklarasi koalisi, yang kemungkinan dipicu tertundannya pembahasan calon wakil presiden (cawapres), portofolio rencana pemerintahan, hingga narasi besar yang akan diusung, harus segera dituntaskan.

"Jika Anies telat merespons peluang, pihaknya harus berhati-hati jika partai-partai politik calon mitra koalisi, seperti Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), memiliki pertimbangan lain mengingat operasi penggalangan basis dukungan dari barisan koalisi lain juga sedang intensif dijalankan," tutur Peneliti Senior Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Jino Dwi Putra, dalam keterangannya, Senin (1/12).

Dirinya juga menyarankan Anies tidak terlalu lama mengambil keputusan strategis, khususnya soal cawapres dan skema koalisi, apabila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanfaatkan hari ulang tahun pada 10 Januari mendatang sebagai momentum deklarasi calon presiden (capres).

"Anies sebaiknya bisa memastikan skema koalisi dan menentukan cawapresnya di akhir Desember 2022 atau paling lambat awal 2023 mendatang," kata Jino.

Dia menyarankan demikian lantaran hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 Oktober-5 November 2022, terutama tentang cawapres ideal untuk Anies, memperkuat riset senada yang dilakukan lembaga lain. Misalnya, Indostrategic, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan VoxPol Center Research & Consulting.

Dalam riset Indikator itu disebutkan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi figur yang paling pantas mendampingi Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan raihan dukungan 28,6%. Capaian tersebut mengalahkan Ridwan Kamil (24%) hingga Khofifah Indar Parawansa (4%). 

"Selain itu, AHY memiliki elektabilitas tinggi dalam bursa nama cawapres (16,3%) atau hanya terpaut tipis dari Ridwan Kamil (19,7%) yang dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat," imbuhnya.

Jino berpendapat, pasangan Anies-AHY berpeluang menciptakan mesin politik yang efektif karena menjadi titiki lebur dari karakter nasionalis-religius, sipil-militer, dan muda-cerdas.

Sponsored

"Juga mampu mengonsolidasikan basis kekuatan para tokoh politik senior, seperti Surya Paloh (Ketua Umum DPP Partai NasDem), SBY (Presiden ke-6 RI), JK (Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI), hingga Salim Segaf Al-Jufri (Ketua Majelis Syura PKS)," tutupnya.

Sejauh ini, Anies secara resmi baru dicalonkan sebagai presiden 2024 oleh Partai NasDem per 3 Oktober lalu. Sayangnya, koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat belum juga terbentuk hingga kini meskipun intensif membangun komunikasi.

Berita Lainnya
×
tekid