sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Golkar isyaratkan minta tambah jatah menteri

Pada Pilpres 2014, Golkar merupakan salah satu parpol pengusung lawan politik Jokowi.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 17 Jul 2019 14:38 WIB
Golkar isyaratkan minta tambah jatah menteri

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap Golkar bisa lebih aktif berpartisipasi di pemerintahan. Menurut Airlangga, Golkar punya peranan besar mengantarkan Jokowi-Ma'ruf memenangi Pilpres 2019. Apalagi, sejak awal Golkar mendukung pencalonan Jokowi. 

"Kemarin (Pilpres 2014) kan kita bergabung di babak kedua. Sekarang kami kan ikut dari babak pertama. Ya, tentu nanti harapannya akan berpartisipasi lebih aktif," ujar Airlangga di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).

Pada Pilpres 2014, Golkar sempat bergabung dalam koalisi parpol pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketika itu, Golkar dipimpin oleh Aburizal Bakrie. Golkar pindah ke gerbong pemerintahan saat tampuk pimpinan berada di tangan Setya Novanto pasca-Munaslub Golkar 2017.  

Saat ditanya apakah pernyataannya itu terkait jatah kursi di kabinet, Airlangga enggan berkomentar lebih jauh. Namun, ia mengatakan Partai Golkar memiliki banyak kader potensial yang bisa mengisi posisi sebagai pembantu presiden di berbagai kementerian. 

Sponsored

"Nanti, itu kan terkait dengan portofolio. Itu prerogatif presiden. Golkar akan menyesuaikan portofolionya, di mana (kementeriannya) dan orangnya siapa," ucapnya.

Selain oleh Golkar, pasangan Jokowi-Ma'ruf didukung Partai NasDem, PKB, Hanura, PPP dan PDI-Perjuangan di Pilpres 2019. Sebelumnya, PKB telah meminta jatah 10 menteri ke Jokowi. Tak mau kalah, NasDem menyuarakan harapan agar bisa mendudukkan 11 kader terbaiknya sebagai pembantu Jokowi. 

Berita Lainnya
×
tekid