sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bertemu Jokowi, Bamsoet bantah minta dukungan jadi Ketum Golkar

Kedatangan Bamsoet ke Istana Kepresidenan hanya untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Senin, 15 Jul 2019 16:22 WIB
Bertemu Jokowi, Bamsoet bantah minta dukungan jadi Ketum Golkar

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Soesatyo, memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Senin, (15/7). Dalam pertemuan tersebut, pria yang akrab disapa Bamsoet itu mnembantah meminta dukungan kepada presiden untuk menjadi ketua umum Partai Golkar.

Berdasarkan pantauan Alinea.id, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar itu, tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 11.00 WIB. Pertemuan di luar agenda resmi presiden ini berlangsung selama kurang lebih satu jam. 

Usai menemui Jokowi, Bamsoet mengatakan pertemuan antara dirinya dengan Presiden Jokowi hanya membahas mengenai kebangsaan dan langkah-langkah Partai Golkar ke depan. Ia pun menepis kabar yang beredar bahwa pertemuan tersebut membahas mengenai pencalonan dirinya sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Tidak ada pembahasan mengenai ketua umum. Tadi hanya membahas mengenai langkah Partai Golkar saja,” kata Bamsoet di Jakarta pada Senin, (15/7).

Bamsoet menegaskan, kedatangannya ke Istana Kepresidenan hanya untuk memenuhi undangan Jokowi, bukan untuk meminta dukungan mengenai pencalonan dirinya menjadi ketua umum Partai Golkar.

Menurut Bamsoet, Jokowi hanya menitipkan pesan untuk Golkar agar partai tersebut tidak terpecah belah. Golkar harus kembali kepada marwahnya sebagai salah satu partai tertua di Indonesia yang sudah teruji.

Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan, Partai Golkar dipesankan Presiden Jokowi harus tetap menjadi partai tengah yang dapat menyatukan semua kekuatan yang ada. Tidak boleh ada partai baru lahir dari rahim Golkar.

“Saya tegaskan tidak ada dukung-mendukung di pembicaraan tadi. Tidak ada restu-merestui. Pak Jokowi hanya berpesan Golkar harus menjaga kekompakannya,” kata Bamsoet.

Sponsored

Menurutnya, dalam internal Partai Golkar tidak ada suhu panas yang memicu perpecahan. Semuanya, kata dia, berjalan baik meskipun ada kompetisi.

Sementara di tempat berbeda, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tidak banyak berkomentar mengenai pertemuan Bamsoet dengan Presiden Jokowi. Menurut Airlangga, pertemuan Bamsoet dan Jokowi itu sebelumnya telah dibahas di internal partainya.

Airlangga pun enggan berspekulasi soal Bamsoet meminta dukungan kepada Presiden Jokowi atau tidak. "Presiden bisa panggil siapa saja. Namanya juga kan pimpinan," ucap Airlangga.

Berita Lainnya
×
tekid