sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bertemu, Ketum Demokrat-PPP bahas 'krisis kembar'

Silaturahmi Partai Demokrat dan PPP bahas isu kebangsaan.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 12 Agst 2020 21:57 WIB
Bertemu, Ketum Demokrat-PPP bahas 'krisis kembar'

Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu Ketum PPP Suharso Monoarfa, di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (12/8).

Dalam pertemuan itu, PD dan PPP sama-sama membangun sepemahaman untuk mempertahankan ambang batas parlemen 4 persen dalam RUU Pemilu yang sedang dibahas. PD dan PPP juga meneguhkan kerja sama politik di 23 Pilkada yang akan berlangsung Desember 2020 ini.

 "Kita ingin demokrasi kita tetap tumbuh, tidak dipaksakan secara tidak alami, memangkas representasi masyarakat Indonesia yang jumlahnya besar dan majemuk. PPP dan Demokrat memiliki banyak kesamaan cara pandang, mudah-mudahan kita bisa perjuangkan terus di parlemen, maupun di ruang-ruang publik lainnya," kata AHY saat jumpa pers.

Kedua ketum partai juga sempat saling bertukar pandangan mengenai "krisis kembar" yang dialami Indonesia saat ini, yaitu krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Sementara Ketum PPP juga berbicara dalam kapasitas sebagai Menteri BPN/Kepala Bappenas.

PPP, menurut AHY adalah salah satu mitra Demokrat dalam koalisi ketika 10 tahun pemerintahan Presiden SBY, bahkan Suharso Monoarfa sendiri pernah menjadi menteri di kabinet Presiden SBY.

"Ini adalah silaturahmi dan juga komunikasi politik yang sudah lama direncanakan dan diniatkan. Pertemuan kali ini juga membahas berbagai isu kebangsaan. Tentu terkait dengan krisis pandemi covid-19 yang sampai dengan hari ini, dunia termasuk Indonesia masih harus berupaya keras untuk bisa menanggulanginya," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.

AHY mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah. Hal ini, kata dia, ini bukan hanya masalah dan tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga masalah besar bangsa ini.

"Oleh karena itu Partai Demokrat juga ingin jadi bagian dari solusi untuk bisa menangani Covid-19, sekaligus memulihkan ekonomi yang memang sangat terdampak," ucap AHY menambahkan.

Sponsored

"Belum lama kita dengarkan bersama bahwa kuartal kedua pertumbuhan ekonomi kita mengalami kontraksi hingga minus 5.32 persen, artinya akan ada banyak hal yang terdampak termasuk kemiskinan, ketimpangan, dan juga masalah pengangguran. Indonesia harus kuat," imbuhnya.

Hal lainnya yang dibahas kedua ketum tersebut adalah kondisi pendidikan di tengah pandemi. "Kualitas anak dan generasi penerus bangsa kita akan sangat dipertanyakan akibat penutupan sekolah sekian bulan. Kita tidak tahu sampai dengan kapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dinikmati oleh semuanya karena ada keterbatasan dari sisi infrastruktur yang dimiliki oleh keluarga-keluarga yang tidak mampu. Maka ini harus menjadi perhatian kita semuanya," pungkasnya.

Hadir mendampingi AHY dalam pertemuan tersebut Sekjen PD Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Kepala BPOKK Herman Khaeron, Kepala Bappilu Andi Arief, serta Wasekjen Irwan Fecho dan Agust Jovan Latuconsina. 

Sementara Suharso Monoarfa didampingi antara lain, Sekjen PPP Arsul Sani, Waketum Ermarlena, Waketum Amir Uskara, Waketum Arwani Thomafi, Ketua OKK Qoyum, dan Wasekjen OKK Ahmad Baidowi.

Berita Lainnya
×
tekid