Waketum Gerindra mengaku sahabat para petinggi Istana

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8) siang. Kepada wartawan, Arief mengaku ia ke kantor Moeldoko karena diajak makan siang bersama. 

"Makan siang doang. Makan siang aja. Makan urap sama tahu, sama tempe, sama ayam," ujar dia saat dikonfirmasi wartawan usai pertemuan tersebut. 

Arief meminta agar pertemuan antara dia dan Moeldoko tak dibesar-besarkan. Pasalnya, ia tak mewakili Gerindra dalam pertemuan dengan eks Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Ia juga mengklaim tak ada pembicaraan politik antara keduanya. 

"Jangan dong (dibesar-besarkan). Kan aku sama Pak Moeldoko bersahabat, dengan Pak Luhut bersahabat. Ya, kan? Sama Pak Hendropriyono juga sudah seperti paman sendiri. Saya panggilnya Om. Gitu kan? Sama Pak Joko Widodo juga saya bersahabat dan Pak JK juga bersahabat," tutur dia.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono diketahui merupakan orang dekat Jokowi. Anak Hendropriyono, Diaz Hendropriyono bahkan kini merupakan salah satu anak buah Moeldoko di KSP. 

Lebih jauh, Arief membantah pertemuannya dengan Moeldoko untuk menjajaki peluang Gerindra masuk ke koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK). "Sebab itu urusannya Prabowo, bukan urusan saya," kata dia. 

Saat ditanyakan sejauh mana komunikasi Gerindra dengan KIK, Arief mengaku tak tahu menahu. Ia menyarankan wartawan menanyakan langsung ke juru bicara Prabowo, Dahnil Anzhar Simanjuntak. "Karena dia juru bicaranya. Kalau saya itu kan bukan," imbuhnya. 

Saat dikonfirmasi mengenai pertemuan Arief dan Moeldoko, Dahnil mengatakan Prabowo tak pernah mengutus Arief untuk membicarakan kepentingan politik Gerindra ke pihak Istana. Ia menegaskan, pertemuan itu agenda pribadi Arief. 

"Pak Prabowo tak pernah mengutus siapapun untuk bersilaturahmi dengan pihak mana pun. Kalaupun ada beberapa komunikasi, ada beberapa pihak (yang melakukannya). Tapi, tak secara spesifik Mas Arief diutus (Prabowo). Itu tak ada," kata dia.