Hinca: Bukan abu-abu, Demokrat itu biru

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan partainya tidak akan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membentuk poros oposisi di parlemen. Menurut dia, Demokrat akan tetap berada di luar pemerintahan tanpa harus menjadi oposisi. 

"Kami enggak kenal oposisi dan koalisi. Demokrat yakin betul dengan cara kami ini cukup baik, seimbang (atau menjadi) penyeimbang," kata Hinca di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).

Diakui Hinca, Demokrat kerap diprotes menjalankan politik abu-abu karena sikapnya tersebut. Namun, ia memastikan Demokrat tak akan goyah menjadi penyeimbang di parlemen. "Yang bilang Demokrat abu-abu itu fitnah. Yang benar itu Demokrat (warnanya) biru," ujar Hinca. 

Lebih jauh, Hinca mengatakan posisi Demokrat ibarat keputusan Indonesia yang memilih masuk dalam Gerakan Non-Blok. "Anda lihat sikap Indonesia di Gerakan Non-Blok. Mencegah perpecahan. Nah, Demokrat juga mencegah, tidak untuk ke kiri dan tidak ke kanan. Kami ingin menjadi timbangan di tengah agar negeri ini menjadi lebih baik," tuturnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat berpidato singkat saat mengukuhkan 45 kader baru Demokrat. SBY mengingatkan para kader agar berperilaku sesuai dengan ideologi partai. 

"Saya ingin pada akhirnya rakyat Indonesia tahu siapa itu Demokrat. Demokrat nasionalis-religius sejak berdiri 2001 lalu. Demokrat tentu cintai bangsa negara dengan semangat rasa dan wawasan kebangsaan," kata dia. 

Lebih jauh, SBY mengatakan bahwa partainya menghormati kemajemukan, keragaman agama, dan demokrasi. Ia optimistis publik akan memberikan kepercayaan kepada Demokrat untuk tetap eksis di pentas politik nasional. 

"Saya ingatkan sebagai kader baru Demokrat, ketahuilah jati diri Partai Demokrat, ketahuilah nilai, wawasan, dan prinsip politik Partai Demokrat karena insyaallah partai ini akan ada selamanya," kata Presiden keenam RI itu. 

Pada Pemilu 2019, Demokrat mendapatkan 10.876.507 suara atau sebesar 7,77% dari total suara nasional. Suara Demokrat anjlok jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 yang mencapai 10,9% atau 12.728.913 suara.