sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cara KPU cegah serangan siber saat penghitungan suara pemilu

KPU tidak sepenuhnya menggunakan teknologi dalam proses penghitungan surat suara.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Senin, 26 Nov 2018 21:10 WIB
Cara KPU cegah serangan siber saat penghitungan suara pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak khawatir terkait dengan adanya potensi serangan siber ketika pelaksanaan penghitungan suara Pemilu 2019 mendatang. Pasalnya, dalam penghitungan surat suara KPU tidak sepenuhnya menggunakan teknologi, melainkan masih menggunakan sistem penghitungan konvensional. 

“Ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa kami (telah) mengantisipasi dari kemungkinan (adanya) serangan siber. Tetapi publik tidak perlu khawatir karena basis penghitungan di Indonesia masih menggunakan metode konvesional melalui rapat pleno berjenjang,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan di Jakarta pada Senin, (26/11). 

Wahyu menyebut, metode penghitungan konvensional melalui rapat pleno berjenjang itu akan dilakukan oleh KPU di setiap daerah. Metode demikian menurutnya cara resmi, yang puncaknya nanti adalah merekapitulasi hasil penghitungan suara secara nasional lewat tahapan konvensional. 

Sementara penghitungan suara melalui teknologi informasi, kata Wahyu, bukanlah merupakan pengumuman hasil resmi KPU. Penggunaan teknologi informasi sifatnya hanya penghitungan suara agar bisa diketahui public secara cepat. Upaya tersebut merupakan sebagai komitmen KPU kepada masyarakat Indonesia agar cepat mendapatkan informasi.

“Tetapi, kami bukan tidak mengantisipasi serangan siber, KPU tetap akan waspadai serta mengambil langkah pencegahan dan penanganannya," katanya. 

Langkah mewaspadai serangan siber yang dimaksud, menurut Wahyu, misalnya dengan membangun keamanan jaringan baik dari dalam maupun dengan pihak luar. Terlebih pelaksanaan Pemilu selalu berpotensi adannya serangan siber. Serangan siber itu pun tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara yang melaksanakan Pemilu. 

Sementara itu, terkait dengan adanya usulan Pemilu berbasiskan teknologi atau e-voting, untuk saat ini menurut Wahyu belum relevan, meskipun dirinya tak menampik hal tersebut merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, mengingat penggunaan teknologi pada masa mendatang bakal sangat berkembang. 

"Gagasan melakukan Pemilu secara elektronik itu tidak bisa kita tampik. tapi untuk masa sekarang hal itu belum relevan,"  ujarnya. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid