Dalih Riza Patria tutupi kekurangan Anies Baswedan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggali motif argumen calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tentang sukar pencari kekurangan pemimpin Ibu Kota, Anies Baswedan. Pertanyaan disampaikan kedua pihak kala bertemu, Rabu (5/2).

Gayung bersambung, kata berjawab. Riza menerangkan, hal tersebut lazim dilakukan. Menjaga nama baik atasan di muka umum, dalihnya. Dicontohkan dengan sikap para pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Enggak ada wakil presiden, seperti Jusuf Kalla (JK) dan Ma'ruf Amin, yang menunjukkan kekurangan presidennya ke publik," katanya menjawab pertanyaan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta, Gembong Warsono, beberapa saat lalu.

Kepada sejumlah wartawan di Jakarta, pekan lalu, Riza mengklaim, Anies merupakan figur luar biasa dengan berbagai kelebihan. Sehingga, sulit menemukan kekurangannya.

Jokowi didampingi JK pada 2014-2019. Giliran Ma'urf pada periode keduanya.

Kendati demikian, Riza mengaku, setiap kepala daerah punya kekurangan dan kelebihan. Namun, dirinya selaku cawagub tak etis membeberkan keburukannya.

"Di agama saja mengajarkan untuk menyampaikan yang baik-baik dari setiap orang. Yang aib itu harus disimpan. Apalagi, sekadar cuma yang kurang," tutur politikus Gerindra ini.

"Saya di publik harus sampaikan yang baik. Tidak bijak, kalau saya sampaikan kekurangan gubernur. Apalagi, saya kalau jadi wakil gubernur," ujarnya.

Riza merupakan salah satu cawagub yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain Nurmansjah Lubis alias Ancah.

Sementara, Anies tengah memimpin Jakarta seorang diri. Sekitar 16 bulan. Menyusul mundurnya Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Dirinya menilai, Anies kewalahan melaksanakan tugasnya sendirian. Dus, perlu pendamping. Agar program dan kebijakan terlaksana baik.

"Saya akan ikuti arahan kebijakan gubernur. Beliau juga punya keterbatasan. Pasti bagi tugas," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR ini.

Pemilihan cawagub bakal digelar di DPRD Jakarta. Jadwal pastinya belum diketahui. Jumlah konstituen sebanyak 106 anggota dewan. Dari sembilan fraksi.