sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Islah, jalan terbaik hentikan perang dingin Demokrat vs Moeldoko

Kedua belah pihak diminta duduk bersama selesaikan pesoalan di tengah pandemi.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Selasa, 02 Feb 2021 18:12 WIB
Islah, jalan terbaik hentikan perang dingin Demokrat vs Moeldoko

Partai Demokrat dan para pihak yang diduga terlibat dalam isu kudeta kepemimpinan partai berlambang bintang mercy itu diminta untuk menghentikan kegaduhan di ruang publik. Sebab, Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.

"Kita ini sedang ada bencana Covid. Harusnya elite politik tak mengkudeta kursi milik orang lain, agar tak terjadi polemik," ujar pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin dihubungi Alinea, Selasa (2/2).

Menurutnya, kedua belah pihak perlu duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan dugaan isu mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat.

"Soal kudeta itu soal serius. Baiknya dua kubu memang harus islah. Namun sepertinya mereka tak akan islah. Hanya akan perang dingin," papar Ujang.

Sebelumnya, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi blunder bila tidak dinyatakan tegas siapa pelaku di balik kudeta tersebut.

"Sekarang publik menantang Demokrat tunjuk hidung siapa pelakunya. Jangan sampai ada serangan balik Demokrat lagi pencitraan dengan playing victim," ujar Adi Prayitno, dihubungi Alinea, Senin (1/2).

Pernyataan AHY itu, jelas Adi, cukup mengagetkan publik, khususnya bagi dunia perpolitikan nasional di tengah pandemi Covid-19.

"Publik kaget dengan klaim Demokrat bahwa ada gerakan untuk mengkudeta Demokrat. Ini serius dan tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan partai ke depan. Bila benar, kejadian semacam ini bisa terjadi pada partai manapun ke depan. Apalagi disinyalir aktornya di lingkaran Istana," bebernya.

Sponsored

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) ini, publik sedang menunggu AHY dan Demokrat untuk menyebut dengan tegas siapa aktor yang ingin mengkudeta itu.

"Biar semua terang benderang dan tak isu liar yang berkembang. Sekarang era serba terbuka, blak-blakan saja. Rakyat menunggu itu," ungkapnya.

Isu kudeta Partai Demokrat ini disuarakan kali pertama oleh putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengaku terdapat beberapa pihak yang ingin mengudeta dirinya dari jabatan pimpinan Partai Demokrat.

AHY meyakini, kabar kudeta itu didapat setelah dirinya menerima kesaksian dari sejumlah pihak. Bahkan, kata dia, dugaan pelaku kudeta itu nerasal dari lingkaran pemerintahan

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY, dalam konfreni pers yang disiarkan secara virtual, Senin (1/2).

Belakangan, nama Moeldoko santer disebut diduga aktor di balik kudeta tersebut. Moeldoko juga sudah mengklarifikasi soal pertemuannya dengan sejumlah politisi Demokrat kemarin.

Berita Lainnya
×
tekid