sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dibanding Demokrat, Gerindra lebih berpeluang isi kursi menteri

Daya tarik Partai Gerindra untuk susunan koalisi sangat tinggi.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Sabtu, 12 Okt 2019 13:45 WIB
Dibanding Demokrat, Gerindra lebih berpeluang isi kursi menteri

Pengajar Komunikasi Politik UGM Nyarwi Ahmad memprediksi, peluang Partai Gerindra untuk mendapat jatah kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf terbuka lebar dibanding dengan Partai Demokrat.

Prediksi tersebut, didasari Nyarwi dari sejumlah pertemuan Presiden Jokowi dengan petinggi dua partai tersebut dalam dua hari terakhir. Dia melihat, pertemuan Jokowi dengan Prabowo jauh lebih cair dibanding dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya mendapat indikasi dari dua peristiwa itu. Pertama daya tarik Gerindra untuk susunan koalisi ini sangat tinggi. Artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara, daya tarik Demokrat masih belum terlalu kuat," kata Nyarwi, dalam sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

Menurutnya, Partai Gerindra itu lebih strategis untuk mendukung program pemerintahan Jokowi ke depan dibanding Partai Demokrat. Pasalnya, partai berlambang burung garuda itu mempunyai jumlah kursi yang lebih besar di parlemen.

"Dengan menarik Gerindra ke kubu Jokowi, artinya Pak Jokowi mendapat dukungan yang rill dari Gerindra. Itu dapat menjadi basis untuk amankan agenda politik selama lima tahun ke depan," ucap dia.

Senada dengan Nyarwi, pengajar politik Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun memprediksi, peluang Partai Gerindra lebih besar dengan Partai Demokrat. Dia menilai, kedekatan antara petinggi partai tersebut sudah terbangun sejak Pilpres 2009.

"Selain itu, kedua partai tersebut juga punya agenda politik sama. Punya corak yang sama, yaitu nasionalis," terang Badrun.

Baginya, pertimbangan tersebut akan jauh berbanding terbalik dengan Partai Demokrat. "Sikap politiknya saja tidak jelas (Mega dan SBY). Saya kira itu catatan mega sagt sulit narik sby dalam kabinet," tutur Badrun.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid