sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR soroti mahalnya biaya rapid test dibanding harga tiket

Kemenhub diminta berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 01 Jul 2020 22:07 WIB
DPR soroti mahalnya biaya rapid test dibanding harga tiket

Tingginya biaya rapid test dan swab test Covid-19 dibandingkan tarif tiket moda transportasi, baik darat, laut dan udara mendapat sorotan anggota DPR RRI.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan diminta meningkatkan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Saya dapat keluhan dari NTT, ada anak dan orang tuanya membayar rapid test sampai Rp 1 juta lebih. Padahal, tiket yang mereka bayar hanya Rp 300 ribu. Jadi, menurut saya hal-hal ini harus segera diperbaiki dalam waktu dekat,” ujar Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus saat memimpin Raker/RDP Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Ruang Rapat Komisi V, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).

Dia berharap persoalan ini bisa menjadi perhatian serius di tengah pandemi Covid-19. “Jadi, biaya rapid test itu lebih mahal dibandingkan biaya tiket itu sendiri. Ini perlu dipikirkan juga oleh kita pengaturan ini, Pak. Ini kan ekonominya sedang terbilang susah. Rakyat tambah menderita," lanjutnya dalam raker yang digelar secara virtual dan fisik tersebut.

Sponsored

Lasaurus juga mendorong peningkatkan koordinasi, baik dari pihak Kemenhub maupun Kementerian PUPR, serta Kakorlantas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Ini kalau saya lihat, persoalan koordinasi dengan Gugus Tugas yang mungkin perlu diperbaiki,” ujarnya melansir dpr.go.id.

Politikus PDI-Perjuangan itu mengingatkan agar jangan ada kebijakan tidak jelas yang diambil. “Formulasi ini saya pikir yang harus kita pikirkan bersama. Meskipun, ini bukanlah tugas spesifik Kemenhub, PUPR atau Kakorlantas, namun saya rasa masing-masing harus turut ambil bagian," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid