sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fahri dan Fadli terima penghargaan, pengamat: Kenapa nggak Rizieq sekalian?

Yang layak terima penghargaan adalah tokoh agama yang berjuang di jalan sunyi.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 11 Agst 2020 13:41 WIB
Fahri dan Fadli terima penghargaan, pengamat: Kenapa nggak Rizieq sekalian?

Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah dan Gerindra Fadli Zon akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi dalam rangka peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI.

Polemik pun begulir pascainformasi penghargaan itu disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD via akun Twitter-nya, kemarin. Pemberian penghargaan tersebut mengundang tanya publik, tak terkecuali pendiri Partai Amanat Nasional, Abdillah Toha.

Dia meminta penjelasan soal jasa ke kedua politisi tersebut kepada bangsa dan negara.

"Fadli Zon dan Fahri Hamzah akan dianugerahi bintang jasa Mahaputera. Salah satu syarat utk bisa meraih bintang jasa itu adalah berjasa luar biasa kepada bangsa dan negara. Bagus kalau ada yang bisa ceritakan disini apa saja jasa luar biasa kedua tokoh itu," cuitnya, Senin (10/8).

Sementara Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menyebut penghargaan Jokowi ke 'duo F' tersebut tak terkait dengan 'nyinyir' mereka terhadap pemerintah.

"Selamat untuk @fadlizon dan @Fahrihamzah. Kalau menurut @mohmahfudmd, penghargaan itu tak ada hubungannya dengan 'nyinyir'," tulis politikus PKS itu di akun Twitternya, Selasa (11/8).

"Maka yg akan terima jg Hatta A(mantan Ket MA), Faruq M (mantan Waket DPD) yg tak dikenal nyinyir. Saat jadi Ket MPR saya malah dianugrahi BintangMahaputraAdipradana," imbuhnya. 

Kenapa bukan Rizieq?

Sponsored

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, penghargaan kepada Fadli dan Fahri itu perlu dipertanyaan.

"Kriterianya apa, sehingga Fahri dan Fadli diberikan penghargaan bergengsi itu. Publik taunya duet Fahri dan Fadli paling depan menyerang pemerintah," ujar Adi dihubungi Alinea.id, Selasa (11/8).

Bahkan, sambung dia, pemerintah 'tak pernah dianggap' oleh Fahri dan Fadli. "Publik jadi bertanya-tannya apa maksud penghargaan ini?. Fahri dan Fadli Zon kalau merasa tak pantas menerima ini baiknya ditolak saja. Jangan sampai penghargaan ini salah alamat," terangnya.

Menurut dosen FISIP UIN Jakarta ini, yang layak menerima penghargaan adalah para guru dan tokoh agama yang berjuang di jalan sunyi.

"Yang sepi apresiasi tapi mereka bekerja untuk rakyat. Perjuangan mereka jelas untuk bangsa. Tokoh NU, Muhammadiyah, Nahdlatul Wathon, Annahdiyah, dan lainnya lebih layak terima pernghargaan itu," bebernya.

Selain itu, sambung Adi, tokoh pemuda juga layak diberi penghargaan adalah mereka aktif mengkader kaum millenial generasi bangsa. "Misalnya tokoh HMI, GMNI, IMM, PMII, KAMMI, dll," bebernya.

Adi mengingatkan, jangan sampai ada kesan penghargaan ini hanyalah instrumen perdamaian antara pemerintah dengan mereka yg selama ini keras mengkritik.

"Kenapa tidak  Habib Rizieq sekalian dikasih kehormatan? Ia kritis terhadap pemerintah, ulama bagi FPI," pungkasnya.

Bila merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Jasa, dan Tanda Kehormatan, setidaknya ada tiga syarat untuk memperoleh Bintang Mahaputra, yakni:

Pertama, memiliki jasa yang luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.

Kedua, pengabdian dan pengorbanan pada bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan beberapa bidang yang bermanfaat lainnya.

Terakhir, darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid