sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fahri Hamzah bela Prabowo yang bilang Indonesia bubar

Kontroversi pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto terus menggelinding terkait prediksi Indonesia bubar , apa tanggapan Fahri Hamzah?

Bima Yairiba
Bima Yairiba Senin, 02 Apr 2018 18:57 WIB
Fahri Hamzah bela Prabowo yang bilang Indonesia bubar

Kontroversi pernyataan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto terus menggelinding. Banyak yang mencela, tak sedikit yang membela Prabowo.

Prabowo yang digadang-gadang oleh Partai Gerindra untuk menjadi calon presiden 2019, pernah berpidato bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Pernyataan Prabowo itu mengutip novel fiksi berjudul Ghost Fleet karya P.W. Singer dan August Cole.

Pidato kakak kandung pengusaha Hashim Djojohadikusumo itu diunggah di laman facebook milik Gerindra pada 19 Maret 2018, sekitar pukul 11 siang. Kutipan video itu berdurasi 1,17 menit.

Bukan hanya viral di media sosial, pidato Prabowo pun menjadi pro dan kontra di Tanah Air. Tannggapan juga diberikan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang selama ini terbilang dekat dengan Fadli Zon dari Gerindra.

Fahri Hamzah menuturkan, pernyataan dari Prabowo tersebut seharusnya menjadi bahan diskusi bagi seluruh masyarakat, terutama untuk debat saat Pilpres 2019.

Menurut Fahri, statemen dari Prabowo itu merupakan perasaan dan pengalaman atau hasil observasi Purnawirawan TNI tersebut selama dia berkarir di dunia politik. Lebih lanjut Fahri mengatakan bahwa, kalimat yang dilontarkan Prabowo tersebut memilki kelanjutannya.

"Kalimat pak prabowo itu harus ada penjelasan lanjutan," tutur mantan kader PKS itu, Senin (2/4).

Fahri juga berharap Prabowo mempunyai penjelasan yang lebih mendalam perihal ujarannya tersebut. Lebih lanjut dia juga mengatakan bahwa bisa saja dirinya mempunyai pemahaman yg sama dengan putra ekonom Sumitro Djojohadikusumo tersebut.

Sponsored

"Saya bisa sama memandang hal itu, bisa juga salah. Tapi kalau saya ditanya tentang masalah itu, memang kita sebagai bangsa kita mengalami pendangkalan, kemampuan kita menarasikan situasi itu dangkal, termasuk sikap kita juga dangkal," kata dia.

Fahri berharap agar statemen dari Prabowo lebih diperjelas, dan tidak dipahami sepotong-sepotong. Sehingga, tidak seperti stetmen-stetmen elit politik yang hilang di tengah jalan, hanya di lontarkan saja tetapi tidak dilanjutkan.

"Saya berharap pak Prabowo ya tidak seperti yang di kenal kebanyakan, pemimpin yang melempar isu lalu tidak di teruskan, ya," tuturnya.

Seperti diketahui, sejak Pilpres 2014, Gerindra dan PKS mesra sebagai mitra koalisi. Bahkan, pada Pilpres 2019, kedua partai ini juga telah berkomitmen untuk saling setia.

Berita Lainnya
×
tekid