sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ganjar tak diundang konsolidasi, Bambang: Jangan sok pintar

Bambang mengaku, sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan Presiden tidak baik.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Minggu, 23 Mei 2021 17:15 WIB
Ganjar tak diundang konsolidasi, Bambang: Jangan sok pintar

Tensi politik di internal PDIP mulai memanas. Gubernur Jawa Tengan (Jateng), Ganjar Pranowo tidak diundang dalam konsolidasi menguatkan soliditas partai menuju Pemilu 2024.

Dalam konsolidasi itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani pun memberikan pengarahan untuk kadernya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng, Panti Marhaenis, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (22/5).

Seluruh kader baik eksekutif, legislatif, dan struktur partai diundang pada acara pengarahan tersebut, kecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

Pertemuan ini juga merupakan rangkaian acara HUT ke-48 PDI Perjuangan. "Tidak diundang (Ganjar Pranowo, Red) wis kemajon (kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto melalui keterangan persnya, di Semarang, Minggu (23/5).

Pada rilis juga tertulis DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng, terlalu berambisi maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Menurut Ketua DPD PDIP Jateng itu, sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, sedangkan sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi host di Youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk nyapres," bebernya.

Sponsored

Bambang menjelaskan, kader PDIP lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah ketua umum.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos. Saya di-bully di medsos, ya bully saja, saya tidak perlu jaga image saya," katanya.

Bambang mengingatkan, jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pilpres yang sesungguhnya.

Elektabilitas yang saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan medsos. Dia menilai, itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

Hal ini disampaikan bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP. "Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDIP Jateng). Merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," sindirnya.

"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan, tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberi pengarahan kepada seluruh kader di Jawa Tengah untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024, tanpa mengundang Ganjar Pranowo.

Berdasarkan pantauan di lokasi pengarahan yakni di kantor DPD PDIP Jateng Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, Ganjar tidak terlihat.

Selain itu, pada susunan acara yang beredar di kalangan media tertulis jika undangan kegiatan pengarahan oleh Puan Maharani ditujukan kepada kepala daerah dan wakil kader se-Jateng kecuali gubernur. Khusus tulisan "kecuali gubernur" diberi tanda kurung.

Berita Lainnya
×
tekid