sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gerindra-PKB sepakat berkoalisi, ajukan syarat Prabowo jadi capres

Sejauh ini, pembahasan mengenai cawapres belum mengemuka di rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 12 Agst 2022 17:07 WIB
Gerindra-PKB sepakat berkoalisi, ajukan syarat Prabowo jadi capres

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut partainya dengan PKB telah sepakat berkoalisi di Pilpres 2024. Koalisi kedua parpol tersebut akan dideklarasikan pada Sabtu (13/8) besok.

Menurut Dasco, apabila ada partai politik lain yang ingin berkoalisi dengan Gerindra-PKB, maka harus sepakat mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

"Tentunya karena calon presiden dari Partai Gerindra adalah Pak Prabowo, maka syarat koalisi adalah mendukung untuk mengusung Pak Prabowo sebagai calon presiden 2024," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (12/8).

Dasco mengklaim suda ada parpol lain yang berniat untuk bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB. Namun, menurutnya, koalisi masih butuh waktu untuk memutuskan kerja sama politik dengan parpol tersebut.

"Kami putuskan bahwa nanti setelah deklarasi dengan PKB baru kemudian kami akan mengadakan komunikasi dengan partai tersebut," ujar dia.

Dasco sendiri enggan membeberkan parpol apa yang dimaksud, termasuk apakah partai yang dimaksud ialah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sebelumnya memberi sinyal untuk bergabung.

"Saya belum bisa jawab, tunggu tanggal mainnya," pungkasnya.

Sejauh ini, pembahasan mengenai cawapres belum mengemuka di rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dasco juga tak mau membocorkan apakah deklarasi koalisi pada Sabtu besok disertai dengan pengumuman Ketua Umum PKB Muhaimin atau Cak Imin sebagai cawapres.

Sponsored

Sementara, berdasarkan Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), bergabungnya PKB ke Gerindra tak sepenuhnya merupakan aspirasi pemilih (demand-side).

Survei SMRC menyebutkan bahwa dari total pemilih PKB, 40,7% menginginkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai presiden. Yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 22% dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,5%.

Ada pun pemilih PKB cenderung memilih Ganjar Pranowo dibanding tokoh lain, hal itu menurut Saiful wajar. Secara sosiologis pemilih PKB dan Ganjar dekat. Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah basis utama massa pemilih PKB dan wilayah itu pula yang menjadi basis pendukung Ganjar.

Namun demikian, Saiful mengingatkan bahwa Muhaimin pernah melakukan tindakan politik yang menarik dalam kasus pemilihan gubernur Jawa Tengah. Dalam pilkada tersebut, PKB tidak mendukung Ganjar Pranowo, melainkan mendukung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Dalam kasus ini, Saiful berpendapat, PKB memiliki pertimbangan lain di luar menang pilkada. Karena itu, menurut dia, dalam kasus Pilpres 2024, boleh jadi Muhaimin kembali memiliki pertimbangan lain di luar soal memenangkan pilpres.

"Ada target lain yang bisa dicapai melalui koalisi itu, tidak hanya secara harfiah koalisi Capres dan Cawapresnya bukan hanya untuk menang menjadi pasangan presiden dan wakil presiden. Itu terlalu sederhana kita melihat makna di balik rencana koalisi itu sendiri," ungkap Saiful Mujani, Direktur Eksekutif SMRC, Jumat siang.

Berita Lainnya
×
tekid