sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gerindra tegaskan isu HAM tak halangi kerja Prabowo

Memilih Prabowo menjadi Menhan, maka jangan berharap persoalan kejahatan HAM terselesaikan.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 23 Okt 2019 13:00 WIB
Gerindra tegaskan isu HAM tak halangi kerja Prabowo

Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju hari ini. Ketua Umum Partai Gerindra itu dilantik bersama 37 menteri dan pejabat setingkat menteri oleh Presiden Joko Widodo.

Sejumlah aktivis hak asasi manusia atau HAM mengkritik pilihan Presiden Jokowi, salah satunya datang dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang pesimistis persoalan kejahatan HAM berat di masa lalu akan terselesaikan. 

Dikritik oleh pegiat HAM, Partai Gerindra membalasnya sebagai menyebut hal itu sebagai permainan usang. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerinda Habiburokhman mengatakan, isu pelanggaran HAM masa lalu yang dikaitkan dengan Prabowo tidak perlu ditanggapi secara serius.

Menurut Habiburokhman, tidak ada satu pun dokumen yang menyatakan Prabowo melanggar HAM. "Itu basi ya, tidak ada satu pun dokumen hukum yang menyatakan Pak Prabowo melanggar HAM," kata Habiburokhman kepada Alinea.id pada Rabu (23/10).

Menurut Habiburokhman, isu pelanggaran HAM masa yang dikaitkan dengan Prabowo sekadar gorengan. Toh, katanya Prabowo dan Gerindra tetap fokus bekerja membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Tidak ada habisnya, kalau begini terus dilayani. Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu," kata anggota DPR ini.

Rabu pagi (23/10), Prabowo diperkenalkan kepada publik sebagai posisinya menjadi Menhan. Saat mengumumkannya, Jokowi tidak membeberkan tugas-tugas yang akan dilaksanakan mantan Danjen Koppasus itu. 

Padahal, Jokowi sempat merinci tugas-tugas menteri lain yang diperkenalkannya. Jokowi beralasan, Prabowo sudah mengetahui apa yang menjadi tugasnya.

Sponsored

Menanggapi hal tersebut, Habiburokhman menilai, apa yang diungkap Jokowi memberi sinyal keduanya bisa bersinergi dengan baik di masa depan. Lebih-lebih, kata dia, komunikasi Jokowi dan Prabowo sudah terjalin baik selama ini.

"Jadi ada chemistry. Semoga itu pertanda baik ke depan bahwa kedua tokoh tersebut, saling memahami dan memiliki cita-cita mulia dalam memperkuat pertahanan nasional," ungkap Habiburokhman.

Sebelumnya, Deputi KontraS Feri Kusuma mengatakan, KontraS  menolak sikap Jokowi, meminang Prabowo sebagai Menhan. 

Alasannya, karena masih ada persoalan kejahatan HAM berat di masa lalu yang belum terselesaikan. Apalagi, Prabowo menjadi salah satu sosok yang diduga sebagai dalang atas kejadian tersebut.

"Nama Prabowo itu kan, selain Wiranto, masuk daftar nama yang sudah diselidiki oleh Komnas HAM. Memang kalau secara hukum kan belum ada proses hukum di pengadilan, tapi terkait hal ini, seharusnya Jokowi tidak menyepelekan begitu saja," ujar Feri kepada Alinea.id, Selasa (22/10).

Dibandingkan meminang Prabowo sebagai Menhan, alangkah lebih baik Jokowi bisa mengoptimalkan proses hukum kejahatan HAM masa lalu, sebagai kelanjutan di pengadilan HAM. 

Jika Jokowi benar-benar meminang Prabowo, secara tidak langsung malah melindungi Prabowo selaku terduga dengan posisi strategis di dalam pemerintahan.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid