sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Golkar pertimbangkan usulan Megawati soal nomor urut parpol di Pemilu 2024

Diketahui, Megawati mengusulkan agar nomor urut parpol di Pemilu 2024 agar disamakan dengan Pemilu 2019.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 21 Sep 2022 13:54 WIB
Golkar pertimbangkan usulan Megawati soal nomor urut parpol di Pemilu 2024

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, Partai Golkar akan mempertimbangkan usulan dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, soal nomor urut partai politik (parpol) tak perlu diubah pada Pemilu 2024.

Diketahui, Megawati mengusulkan agar nomor urut parpol di Pemilu 2024 agar disamakan dengan Pemilu 2019.

"Bisa saja dipertimbangkan, namun kita harus mengkaji karena peserta pemilu di 2019 bisa jadi akan berbeda parpolnya dengan 2024," kata Ace kepada wartawan, Rabu (21/9).

Namun menurut Ace, usulan itu tak bisa langsung diputuskan dalam waktu dekat, sebab itu harus menunggu proses pendaftaran parpol selesai.

"Karena misalkan ada partai baru yang lolos dalam proses pendaftaran pemilu kan mereka juga harus dipertimbangkan nomor urutnya nomor berapa. Jadi lebih baik ya kita lihat dulu jumlah peserta pemilunya," ujarnya.

Ace menambahkan, bila alasannya untuk menghemat biaya kampanye parpol, sepertinya itu tak relevan.

"Soal misalnya mempertimbangkan aspek efisiensi dari nomor alat peraga dan lain-lain, saya kira apa yang sudah dipergunakan pada 2019 dengan yang sekarang bisa jadi logistiknya sudah berbeda," katanya.

Sebelumnya, Megawati mengatakan, usulan itu pernah dilontarkan kepada KPU saat pelantikan Abdullah Azwar Anas sebagai MenteriPAN RB.

Sponsored

Menurut Megawati, usulan tersebut untuk menghemat anggaran kampanye partai. Jika setiap pemilu nomor urut partai diganti maka perlengkapan alat peraga kampanye juga ikut diganti.

"Sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomor itu, sebenarnya saya katakan kepada Bapak Presiden dan Ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai. Kan secara teknis, harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak,” ujar Megawati usai menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, Jumat (16/9).

Berita Lainnya
×
tekid