sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

HUT PDIP, Jokowi ungkap potensi besar industri nikel nasional

Indonesia akan mampu mengontrol hampir 30% produksi nikel global.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Minggu, 10 Jan 2021 17:20 WIB
HUT PDIP, Jokowi ungkap potensi besar industri nikel nasional

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diinginkan dapat menjajaki kerja sama dengan perusahaan multinasional untuk mengembangkan industri nikel dalam negeri.

"Ke depan kita ingin kerjasama-kerjasama BUMN (di bidang nikel) dengan swasta, BUMN dengan perusahaan multinasional," kata Presiden Joko Widodo, saat memberikan sambutan di HUT ke-48 PDI-P, disiarkan secara virtual, Minggu (10/1).

Menurutnya, kerjasama di sektor industri nikel dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan.

Terlebih, kata Jokowi, cadangan nikel dalam negeri terbilang besar yakni sebesar 25% dari cadangan nikel dunia. Sehingga Indonesia akan mampu mengontrol hampir 30% produksi nikel global saat ini.

"Sebuah potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam lima tahun ke depan, pemerintah ingin fokus pada industri hilir biji nikel ini," terang Jokowi.

Pemerintah, lanjut mantan Wali Kota Solo itu, ingin industri nikel dalam negeri dapat fokus memproduksi baterai lithium, sebagai komponen utama mobil listrik masa depan.

"Kita ingin memasuki fase berikutnya untuk memasuki produksi baterai lithium sebagai komponen utama kendaraan listrik yang ke depan merupakan sebuah kesempatan yang besar bagi kita untuk bisa masuk dalam industri otomotif electric," terang Jokowi.

Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi bersyukur karena Indonesia dapat mengelola tantangan meski pandemi Covid-19 belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Rasa syukur Presiden tersebut muncul di tengah tingginya kasus positif Covid-19 dunia yang sudah mencapai 89,6 juta.

Sponsored

"Walaupun pandemi belum berlalu, tetapi kita bersyukur bahwa kita negara yang mampu mengelola tantangan ini," katanya.

Menurut Presiden, pemerintah telah mengambil langkah besar guna mengurangi dampak akibat pandemi, melihat penanganan kesehatan yang telah dikendalikan dengan meningkatkan kewaspadaan.

"Dan juga pertumbuhan ekonomi yang sudah tumbuh kembali sejak Q3 tahun lalu meskipun juga masih pada kondisi minus. Keseimbangan ini yang terus kita jaga," pungkas Jokowi.

Berita Lainnya
×
tekid